Ternyata Jakarta menempati peringkat ke-20 yang merupakan kota berkategori berisiko bencana tertinggi di dunia menurut The Lloyds City Risk Index. Data ini terbukti dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada bulan Januari-Desember 2016 saja ada 700 kejadian banjir. Bahkan data Ditlantas Polda Metro Jaya mencatat terjadi 6.231 kecelakaan lalu lintas di ibukota, yang menandakan ada 17 kecelakaan per harinya. Belum lagi kejadian rutinitas kemacetan jalan raya, kebakaran akibat korsleting listrik, tindakan kejahatan/kekerasan jalanan. Fakta inilah yang menguatkan urgensi diperlukannya sikap kewaspadaan dalam meminimalisasi risiko bencana. Lalu upaya seperti apa yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengantisipasi hal yang tak diinginkan?
Di sisi lain kemajuan teknologi informasi digital telah merambah ke dalam dunia asuransi. Produk asuransi saat ini pun telah mudah diakses oleh masyarakat hanya dari genggaman tangan. Proses pengajuan premi hingga melakukan klaim dapat dilakukan melalui aplikasi (apps) yang sangat mudah pengoperasiannya.
Hal ini pun telah disadari oleh PT Zurich Insurance Indonesia (ZII) yang merupakan bagian dari 144 tahun layanan industri asuransi terkemuka Swiss bernama Zurich Insurance Group. Â ZII sendiri yang telah melayani nasabah selama 25 tahun, sangat komitmen dalam memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat Indonesia dari berbagai macam risiko kecelakaan dan bencana.
Sejak tahun 2013 ZII telah menghadirkan program Masyarakat Tanggap Bencana di beberapa daerah aliran sungai (DAS) seperti Ciliwung, Citarum dan Bengawan Solo, yang berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta BPBD setempat.
Dalam rangka menyambut perjalanan 25 tahun ZII, telah diluncurkan aplikasi Z-Alert yang berfungsi untuk memberikan perlindungan dari risiko bencana. Z-Alert disosialisasikan dalam Diskusi Interaktif Kompasiana Nangkring - Zurich Indonesia yang diselenggarakan di Midtown Cafe Jakarta Selatan pada 18 Februari 2017 lalu.
Philippe Danielski (Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia) mengenalkan Z-Alert via tayangan video, menyatakan bahwa Z-Alert akan sangat membantu pengguna beserta keluarganya untuk memahami risiko bencana yang mereka hadapi. Diharapkan mereka dapat mengurangi paparan terhadap risiko tersebut. Ini sejalan dengan kegiatan tanggung jawab sosial ZII dalam tiga tahun terakhir ini, khususnya program Tanggap Banjir untuk mengurangi pengaruh di area Jakarta dan beberapa area lainnya di Indonesia. Hal menarik dan inovatif dalam aplikasi Z-Alert, semoga dapat memberikan pemahaman pentingnya aplikasi ini untuk menghadapi, memahami, serta melindungi diri dari risiko bencana.
Wirahadi Suryana (Director of Corporate / Commercial PT Zurich Indonesia) mengatakan bahwa bencana dapat datang setiap saat tanpa diduga. Lalu diperlukan upaya untuk lebih perhatian dalam peningkatan kewaspadaan agar tidak mengalami kerugian yang sangat besar. Aplikasi Z-Alert mudah digunakan dan notifikasi informasi berbasis peta disebarkan setelah diakurasi.
Dian Wibowo (COO PT Zurich Indonesia) mengemukakan hal-hal detail apa saja yang didapat pengguna aplikasi Z-Alert. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis oleh masyarakat dari Google Playstore & Apps Store. Â Selain kita seorang pengguna (user) aplikasi, ternyata kita dapat juga berfungsi sebagai seorang kontributor informasi dengan melakukan pendaftaran (sign-up) terlebih dahulu.
Tak hanya informasi seperti banjir, kebakaran, kecelakaan kendaraan bermotor, namun kini informasi pemadaman listrik dan lokasi bengkel kendaraan bermotor terdekat juga telah tersedia. Ada juga informasi tips & trik dalam penanganan bencana hingga perawatan kendaraan bermotor. Informasi terkait bencana akan didapat jarak lokasi bencana dengan posisi pengguna bahkan hingga kedalaman air dalam bencana banjir. ZII menggaransi informasi Z-Alert telah diverifikasi dan uji validitas untuk menghindari berita hoaks.
Sementara itu @Motulz (TechnoBlogger) melihat bahwa Z-Alert dan Blogger dapat berjalan seiring saling memberikan kontribusi terbaik untuk informasi proteksi diri bagi masyarakat. Notifikasi spesifik tanda peringatan (alert) informasi dari aplikasi Z-Alert, sangat membantu untuk meningkatkan kewaspadaan akan peristiwa bencana yang tengah terjadi. Kita tak perlu repot lagi melakukan scroll berbagai macam media sosial (socmed) dalam mendapatkan informasi.Â
Di penutup acara @IskandarJet (COO Kompasiana) menyatakan apresiasi atas kehadiran aplikasi Z-Alert yang benar-benar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan dalam menghindari diri dari bencana. Sebuah aplikasi yang tak dijadikan sebagai alat (tools) penjualan produk asuransi.Â