Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Di Bawah Serangan Siber, Menyadap Inspektur Jenderal?

12 Agustus 2020   16:25 Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Suatu waktu diriku melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi Transjakarta. Sebelum melakukan transit di sebuah halte, sempat terlihat sebuah kompleks gedung pemerintahan. Iseng-iseng kujepret menggunakan kamera ponsel. Selain terlihat kantor direktorat jenderal, adapula kantor inspektorat jenderal.

Oh ya ketika mendengar yang namanya "Inspektorat Jenderal", jadi teringat kenangan saat orang terdekat masih aktif di lingkungan Inspektorat Jenderal (Itjen) sebuah Departemen (saat ini Kementerian). Saat itu hampir selama sembilan tahun bertugas di Itjen hingga pensiun tepat di masa saat Indonesia memasuki krisis finansial Asia 1997.

Tentu saja pada masa Orde Baru, nyaris rata-rata jabatan Inspektur Jenderal (Irjen) Departemen akan diisi oleh militer berbintang dua angkatan darat. Mungkin hanya segelintir laksamana muda maupun marsekal muda saja yang beruntung mendapatkannya. Dipastikan saat itu tak ada mayor jenderal polisi yang mendapatkan jatah jabatan tersebut. Sementara setidaknya akan ada dua jabatan Inspektur yang akan diisi oleh militer berpangkat Kolonel.

Eh tapi pernah lho, ada seorang Brigadir Jenderal dapat mengisi jabatan Irjen dan membawa seorang Mayor untuk mengisi salah satu jabatan Inspektur. Pasca reformasi, tentu saja para PNS berkesempatan luas untuk berkarir dalam mengisi jabatan prestisius Irjen di lingkungan Kementeriannya masing-masing.

Nah, akhirnya ada rasa penasaran, dan mendaratlah di kanal salah satu Inspektorat Jenderal sebuah Kementerian. Setelah klik sana-sini, terlihat menu Laporan Pengaduan Whistle Blowing System. Ada sebuah pernyataan bahwa "Identitas Anda Dijamin Kerahasiaannya". Akses digitalku telah diselimuti. Seandainya.....

Nah beberapa waktu kemudian ponselku yang nomornya Telkomsel, seringkali tiba-tiba mendapatkan panggilan dari beberapa nomor yang depannya 021-80xxxxxx. Ini terjadi usai setiap kali diriku melakukan transit di sebuah halte TransJakarta.

Males aja mencoba mencari informasi dengan balik menelpon tersebut. Entah apakah sebuah kebetulan saja. Kalau bukan dari agen asuransi, dipastikan ada yang merasa tidak nyaman saja.

Masa sih.., mungkinkah akan terjadi: Di bawah serangan siber, menyadap inspektur jenderal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun