Tim nasional sepakbola Kroasia telah terbentuk mulai 1940 hingga 1944. Pada masa 1919 hingga 1939, mereka bermain bagi Kerajaan Yugoslavia. Sementara tahun 1945 hingga 1992, mereka bermain bagi Republik Federal Sosialis Yugoslavia.Â
Dalam Piala Dunia 1990 di Italia, Yugoslavia tampil dengan skuat muda dari generasi kampiun Piala Dunia U-20 tahun 1987. Generasi emas ini banyak yang berasal dari Kroasia, antara lain Andrej Panadic, Robert Jarni, Davor Suker, Alen Boksic.Â
Agresi militer Yugoslavia dalam peperangan Balkan, telah memunculkan resolusi pemberian sanksi oleh PBB. Yugoslavia akhirnya harus menerima kenyataan, dilarang tampil dalam Piala Eropa (Euro) 1992 di Swedia. UEFA pun menunjuk runner-up Denmark sebagai penggantinya. Anggota skuat asal Kroasia yang turut membawa Yugoslavia menjuarai kualifikasi grup Euro 1992 adalah Robert Jarni, Zvonimir Boban, Alen Boksic, Robert Prosinecki, Davor Suker.Â
Justru tim Denmark secara mengejutkan tampil meledak-ledak bagaikan dinamit, yang meluluhlantakan para unggulan. Denmark dapat menjadi kampiun Eropa, dengan menumbangkan Kampiun Piala Dunia 1990 Jerman dengan skor 2-0 dalam partai puncak Euro 1992.Â
Seiring waktu Kroasia dapat berdiri menjadi negara tersendiri, memisahkan diri dari Yugoslavia. Robert Prosinecki pun lebih memilih berkewarganegaraan Kroasia, mengikuti sang ayah dibandingkan dengan asal ibu yang Serbia. Talenta pesepakbola Kroasia lain yang terkenal adalah seperti Igor Stimac, Slaven Bilic, Igor Tudor, Dario Simic, Robert Jarni, Zvonimir Boban, Mario Stanic, Aljosa Asanovic, Davor Suker, Alen Boksic.
Namun dari sekian nama dari deretan bintang Kroasia, hanya Boksic yang paling sering mengalami tak keberuntungan. Cedera kaki kronis selalu menggagalkan dirinya tampil dalam turnamen akbar seperti Piala Dunia 1998 dan Euro 2000. Akibat kambuh cederanya dalam Euro 1996, Boksic hanya tampil sekali dalam pertandingan pembukaan fase grup. Debut Piala Dunia bagi Boksic terjadi saat tampil di Jepang pada 2002.Â
Euro 1996 di Inggris merupakan ajang resmi akbar pertama bagi Kroasia. Salah satu partai fase grup, Kroasia berhasil memberikan pelajaran terhadap tim Dinamit Denmark, yang telah "merampok" hak pemainnya semasa bergabung dengan Yugoslavia dalam kualifikasi Euro 1992. Gawang Denmark yang dijaga oleh Peter Schmeichel harus menerima kenyataan pahit, jalanya harus meledak hingga tiga kali akibat dibombardir Kroasia.Â
Gol dari Suker-lah, yang akan menjadi kenangan terpahit bagi dirinya. Suker yang berhasil lolos dari jebakan offside, kemudian men-chip bola melewati hadangan Schmeichel yang maju untuk menutup ruang. Bola bergerak tinggi tanpa dapat dijangkau Schmeichel yang berusaha melompat setinggi mungkin. Keajaiban ala Kroasia sangat disayangkan harus terhenti oleh Panser Jerman dengan skor 1-2 di babak perempat final Euro 1996.
Era generasi emas mulai meredup, dengan gagal tampil dalam Piala Eropa 2000 dan Piala Dunia 2010. Kemudian hanya dapat bertahan dalam fase grup di Piala Dunia 2002, Piala Eropa 2004, Piala Dunia 2006, Piala Dunia 2014. Lalu dapat menembus perempat final Piala Eropa 2008 dan Piala Eropa 2016.Â
Dalam babak kualifikasi zona Eropa Piala Dunia 2018 ini, Kroasia harus tertatih-tatih berada di peringkat kedua Grup I. Islandia yang memberikan kejutan, dengan keajaibannya dapat menjadi pemuncak grup dan langsung lolos menuju Rusia. Kroasia akhirnya membuktikan kehebatan spirit perangnya, dengan dapat menaklukkan Yunani (4-1 leg pertama, 0-0 leg kedua) dalam partai play-off untuk mengamankan satu tiket menuju Rusia.Â