Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selalu Masih Ada Keajaiban

14 Juli 2018   22:22 Diperbarui: 14 Juli 2018   22:34 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: independent.co.uk)

Rupanya Kroasia dan Islandia dapat diibaratkan sebagai dua insan yang saling menyakiti namun saling merindukan. Mereka kembali tergabung dalam Grup D dalam putaran final Piala Dunia 2018, menemani Nigeria dan Argentina. Generasi emas baru di era pelatih Zlatko Dalic, kembali berusaha membangkitkan spirit bahwa selalu masih ada keajaiban. 

Skuat Kroasia ini tak kalah hebatnya dengan skuat di Euro 1996 dan Piala Dunia 1998. Mereka antara lain Danijel Subasic (AS Monaco), Dejan Lovren (Liverpool), Sime Vrsaljko (Atletico Madrid), Ivan Strinic (Sampdoria), Luka Modric (Real Madrid), Mateo Kovavic (Real Madrid), Marcelo Brozovic (Inter Milan), Ivan Perisic (Inter Milan), Ante Rebic (Eintracht Frankfurt), Ivan Rakitic (Barcelona), Mario Mandzukic (Juventus). Nikola Kalinic (AC Milan). 

Elang Afrika Nigeria, berhasil dipatahkan sayapnya dengan kemenangan 2-0 dalam pertandingan perdana. Gol Modric melengkapi gol bunuh diri pemain Nigeria. Kemudian Tango Argentina dengan Lionel Messi dan Sergio Aguero, berhasil dijungkirbalikan dengan skor 0-3 oleh gol Rebic, Modric, Rakitic. Lalu anak bawang Islandia yang pernah mempermalukan Kroasia, dihajar pula 1-2 oleh gol Milan Badelj dan Perisic. 

Selain Islandia, ternyata Denmark menjadi lawan sehati Kroasia dalam berbagai pertandingan internasional. Dalam babak 16 besar ini, Kroasia harus bersusah payah melewati 120 menit untuk menaklukkan Denmark dalam drama adu penalti. 

Modric memperlambat kemenangan Kroasia, dengan kegagalan mengeksekusi tendangan penalti dalam masa perpanjangan waktu. Kiper Denmark Kasper Schmeichel harus menerima kenyataan pahit, bagaikan mendapatkan "kutukan" seperti ayahnya Peter Schmeichel. Anak dan ayah ini, harus mengalami kesedihan apabila menghadapi Kroasia dalam pertandingan akbar seperti Piala Dunia 2018 dan Euro 1996. 

Tendangan ajaib Modric dari titik putih dalam drama adu penalti antara Rusia melawan Kroasia, terjadi dalam babak perempat final Piala Dunia 2018 di Sochi - Rusia pada 8/7/2018 dinihari WIB. Modric yang merupakan penendang ketiga, melesakkan bola yang dapat dihalau oleh tangan Igor Akinfeev.

Kemudian bola bergerak terbang liar bagaikan burung Garuda ke arah tiang kanan gawang Akinfeev. Setelah menyentuh tiang kanan gawang, bola justru masuk mendekati tiang kiri gawang. Keajaiban gol yang akan selalu mengingatkan bahwajangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. 

Gol ajaib Modric ini, merupakan salah satu gol Kroasia yang mengantarkan kemenangan drama adu penalti 3-4 atas tuan rumah Rusia. Justru hanya kompatriotnya Mateo Kovacic yang merumput bersama di Real Madrid, yang gagal melakukan eksekusi gol penalti. 

Gol penalti ajaib Modric ke gawang Akinfeev [Foto: screenshot Youtube FMA]
Gol penalti ajaib Modric ke gawang Akinfeev [Foto: screenshot Youtube FMA]
Drama adu penalti terjadi setelah kedudukan imbang 2-2 bertahan hingga babak perpanjangan waktu. Denis Cherysev membawa Rusia unggul terlebih dahulu di menit ke-31. Kroasia dapat membalikkan keadaan dengan dua gol dari Andrej Kramaric (39') dan Domagoj Vida (101'). Namun asa Rusia sempat tumbuh kembali melalui sundulan gol Mario Fernandes (115'). 

Modric kini dapat menyejajarkan diri dengan gelandang legendaris Kroasia di era 1990-an Zvonimir Boban. Modric yang bersama Real Madrid telah mengoleksi satu gelar La Liga, empat gelar Liga Champions, tiga gelar Piala Dunia Antarklub, melampaui prestasi pemilik koleksi satu gelar Scudetto Seri-A dan satu gelar Liga Champions bersama AC Milan. 

Dalam pertandingan babak semifinal di Luzhniki pada 12/7/2018 lalu, Kroasia harus tertinggal lebih dahulu dari Inggris di menit ke-5. Jala Subasic harus terkoyak akibat tendangan bebas dari Kieran Trippier. Hingga dalam sebuah skema serangan Kroasia, melewati tengah lapangan sisi sayap kanan. Bola yang dalam penguasaan Sime Vrsaljko, kemudian diikirim tinggi ke dalam are kotak penalti Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun