"Aku sedih duduk sendiri, Mama pergi Papa pergi // Oh itu dia mereka datang, aku senang hatiku riang...."
~Yoan Tanamal~
Penggalan dari lagu "Aku Sedih" yang sempat menjadi hits di kalangan Kids Zaman Old di era 19 g70-an, tentunya pasti akan terngiang ketika mendengar lantunan suara dari Yoan Tanamal. Lalu bagaimanakah reaksi Kids Zaman Old tersebut jika masih berkesempatan berumur panjang, serta mendengarkan remix lantunan "Aku Sedih" ini di bioskop kesayangan mulai 19 Juli 2018 mendatang.Â
Dinyanyikan oleh suara penyanyi yang dirahasiakan jati dirinya ini, remix "Aku Sedih" akan menimbulkan getaran suasana mistis yang kental. "Aku Sedih" ini akan menjadi OST "Tumbal The Ritual", sebuah film horor perdana dari MK Pictures (PT Mataram Surya Kinema) yang baru berdiri di awal tahun 2018.Â
Aktris muda Mawar Eva De Jongh yang berperan utama dalam film, merupakan tokoh sentral dalam usaha melepaskan dirinya dari persiapan korban tumbal imbalan kepada iblis. Diceritakan Nira yang diperankan oleh Mawar De Jongh, mendapatkan tugas akhir dari sekolah perfilman.Â
Nira bersama keempat sahabatnya Raka (Rayn Wijaya), Leo (Karel Susanteo), Maya (Shenina Cinammon) dan Sisi (Annette Edoarda), memutuskan tugas dokumentasi akan dilakukan di sebuah pabrik tua di sekitar Jawa Tengah. Pabrik yang telah dikenal dengan fenomena spiritualnya ini, konon kematian pemiliknya Raden Suryo akibat dibakar hidup-hidup.Â
Raden Suryo (August Melasz) telah menjadi pelampiasan balas dendam warga, yang anggota keluarganya telah dijadikan tumbal persembahan Suryo kepada iblis. Hantu istri Suryo bernama Nurmala (Citra Prima) yang telah dijadikan tumbal ke-39, menampakkan diri melalui mimpi pada Nira.Â
Nira turut ditemani adiknya bernama Alya (Makayla Rose) yang penderita autis. Nira ternyata akan dijadikan tumbal ke-40, justru membangkitkan jasad Suryo saat hendak menghancurkan ruang altar pemujaannya.Â
Bagaimana akhir dari misteri petualangan Alya dan kelima sahabat, dapat disaksikan mulai 19 Juli mendatang. Produser Michel Khatwani menjanjikan tontonan horor yang berbeda saat pemutaran serentak nantinya.Â
Film ini mengambil lokasi syuting selama 20 hari, di sebuah pabrik gula yang berada di kawasan Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Suasana pabrik telah mencerminkan kondisi horor yang nyata. Diibaratkan menengok ke kiri melihat wajah Belanda, kalau menengok ke kanan akan melihat wajah Jawa. Hihihihihi...