Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Seharusnya UKM Naik Kelas dan Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan

18 Juni 2017   05:50 Diperbarui: 18 Juni 2017   05:56 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menganyam Rotan, Menjalin Hari
Menganyam Hidup, Menjalin Hati"

Puisi pendek dalam Puisi Foto "Perjalanan yang DiMampatkan" karya Henry C Widjaja ini, diilhami dalam perjalanannya bersama "Sang Moment" di sebuah kampung adat Dayak di Kutai Barat Kalimantan Timur. Di salah satu sudut rumah adat yang besar, terlihat seorang nenek menganyam rotan kerajinan khas kampung. Cekrek.. Cekrek... Cekrek.... Henry hanya tinggal menjepretnya, sementara Sang Moment telah menyiapkan gestur, latar dan pencahayaan yang sempurna. Mungkin sepanjang hidupnya sang nenek yang setia menganyam rotan, tak pernah mempertanyakan "Why me?" . Dalam kesetiaannya sang nenek bekerja bersama Sang Hidup.


Begitu pula Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang dikenal slogan "Beri Kail Bukan Ikan", bukan sekedar membantu pengembangan usaha kecil menengah (UKM). Para mitra UKM akan didampingi untuk menerapkan sistem manajemen yang berkelanjutan, agar dapat lentur dalam berbagai kondisi perekonomian yang terus berubah. 

Semangat Kaizen (continous improvement ~ perbaikan terus menerus) ditularkan ke dalam seluruh level struktur organisasi perusahaan. Dalam penerapan budaya kaizen  ditanamkan aspek QCDISMPE (Quality, Cost, Delivery, Innovation, Safety, Morality, Productivity, Environment). 

YDBA yang didirikan Om Willem Soeryadjaya pada tahun 1980 ini, bukan sekedar menjalankan tanggung jawab sosial (CSR) PT Astra International Tbk. Dalam menjalani hari dan menganyam ide kreatif, YDBA bersama mitra UKM menjalinnya dengan hati. Proses waktu yang relatif lama hingga tahunan, mungkin inilah yang membedakannya dengan CSR lainnya. Tentu akan terasa makna pembedanya ketika dilakukan ekspos dan pesta selebrasi CSR-nya ke publik.

Sektor Unggulan UKM Mitra YDBA [Gambar:YDBA]
Sektor Unggulan UKM Mitra YDBA [Gambar:YDBA]
Dalam silatuhrami dengan kalangan media pada 15 Juni 2017 lalu di Aromanis Menteng Jakarta Pusat, YDBA mengekspos sektor unggulan UMKM yang dikembangkan oleh 12 lembaga pengembangan bisnis (LPB) yang dinaunginya. Hadir para pengurus YDBA seperti Ketua Pengurus Henry C Widjaja, Sekretaris M.Iqbal, Kepala Departemen Pelatihan & Pendampingan Edison Monoarfa, beserta jajaran staf dan manajemen YDBA lainnya.

Edison Monoarfa memaparkan adanya 9 sektor unggulan UKM, yang dikelola dan dikembangkan oleh lembaga pengembangan bisnis (LPB) naungan YDBA.

Sektor unggulan industri manufaktur logam  dalam naungan LPB Mitra Bersama Waru Sidoarjo. didasarkan atas tidak komprehensifnya standar kualitas industri kecil logam. Maka saat ini 4 IKM (industri kecil menengah) telah menjadi bagian produksi (2nd tier) bagi PT Rachmat Perdana Adhimetal sebagai 1st tier Astra Honda Motor dan Astra Daihatsu Motor.

Metoda konvensional yang kurang produktif, menjadi permasalahan bagi industri kecil aluminium perkakas dapur dan rumah tangga di Jogjakarta. Saat ini 4 IKM dengan total 194 pekerja telah siap menjadi bagian sektor unggulan manufaktur aluminium dengan pendampingan intensif LPB Mitra Bersama Jogjakarta. 

Kain khas Palembang telah menjadi sektor unggulan LPB Mitra Bersama Palembang. 30 pengrajin telah bergabung dengan merek Kampung Kain Tuan Kentang. Mereka mendapatkan pelatihan pengemasan (packaging), desain galeri, fotografi produk, strategi pemasaran online, kepemimpinan serta manajemen koperasi.

Sementara itu para petani hortikultura di Tapin Kalimantan Selatan, menikmati harga yang sangat rendah dari penjualan hasil panen ke tengkulak. Para petani Cabe Hyung sendiri mengalami kelebihan panen. Maka LPB Banua Prima Persada Tapin meluncurkan sektor unggulan hortikultura pada 6 Oktober 2016. Para petani diikutkan pada kegiatan temu pasar dengan LotteMart dan Giant Banjarmasin. Untuk petani cabe belajar cara strategi pemasaran dan alternatif produk olahan yang beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun