Dalam paparan "Transportation Outlook 2017" oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 15 Desember 2016 lalu di Kantor Pusat Kemenhub Jakarta, alokasi anggaran tahun 2017 untuk Ditjen Perhubungan Darat adalah sebesar Rp. 4,272 triliun serta untuk BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jakarta) adalah sebesar Rp. 120 miliar.Â
Realisasi angkutan penyeberangan di tahun 2016 berdaya angkut 68,5 juta orang penumpang, 8,7 juta kendaraan roda 2, 8,9 juta kendaraan roda 4. Diproyeksikan target 2015-2019 sektor perhubungan darat adalah dalam pengadaan bus & pembangunan BRT (bus rapid transit) sebesar 3.170 unit, pembangunan/pengembangan terminal penumpang tipe A ada di 42 lokasi, pembangunan pelabuhan penyeberangan ada di 65 lokasi, serta pembangunan kapal penyeberangan sebanyak 50 unit.Â
Dalam tahun 2015 telah dapat direalisasikan 1.190 unit pengadaan bus & pembangunan BRT, 2 lokasi pembangunan/pengembangan terminal penumpang terminal tipe A, serta 5 unit pembangunan kapal penyeberangan. Beberapa capaian di tahun 2016 dalam sektor perhubungan darat antara lain 583 unit pengadaan bus BRT, 6 lokasi pengembangan terminal penumpang tipe A, 2 lokasi pembangunan pelabuhan penyeberangan.
Dalam rencana tahun 2017-2019 ditargetkan adanya 1.397 pengadaan bus & pembangunan BRT, 33 lokasi pembangunan/pengembangan terminal penumpang tipe A, 63 lokasi pembangunan pelabuhan penyeberangan, serta 39 unit pembangunan kapal penyeberangan. Dalam aspek penerapan subsidi perintis tahun 2016 diberikan untuk 245 trayek perintis angkutan jalan dan untuk 230 lintasan angkutan penyeberangan.Â
Sementara itu dalam aspek peningkatan keamanan & keselamatan pada tahun 2016 telah dilakukan sosialisasi/kampanye keselamatan lalu lintas di 12 lokasi, pemasangan fasilitas keselamatan ZoSS di 3 propinsi & RASS di 3 lokasi, pemasangan fasilitas perlengkapan jalan di 362 ruas jalan nasional (terdiri dari 18.627 unit rambu lalu lintas, 4.765 alat penerangan jalan, 33 unit alat pemberi isyarat lalu lintas, 69.075 meter pagar pengaman jalan, serta 4.166.842 m2 marka jalan).
Isu strategis dalam bidang transportasi darat di tahun 2017 adalah pengelolaan & penyelenggaraan terminal penumpang tipe A & Jembatan Timbang, serta peningkatan kapasitas & pelayanan melalui pembamgunan prasarana terminal, pelabuhan penyeberangan dan angkutan perintis. Sementara untuk isu strategis bidang transportasi perkotaan adalah meningkatkan peran angkutan umum melalui pengembangan angkutan massal perkotaan (LRT Jabodetabek, Sumsel, Trem Surabaya), serta integrasi pelayanan transportasi perkotaan dengan sistem pembayaran e-ticketing terintegrasi.
Diprediksi target angkutan penyeberangan pada tahun 2017 akan mencapai daya angkut sebanyak 71,9 juta orang penumpang (naik 4,7%), 9,1 juta kendaraan roda 2 (naik 4,4%), serta 9,3 juta kendaraan roda 4 (naik 4,3%). Beberapa program di tahun 2017 antara lain 21 paket lanjutan pembangunan pelabuhan penyeberangan, subsidi perintis untuk 357 trayek angkutan jalan dan 233 lintas angkutan penyeberangan, pembangunan 2 unit kapal penyeberangan, pembangunan/pengembangan 3 terminal penumpang tipe A & terminal internasional di 2 lokasi, subsidi angkutan perkotaan di 11 kota, pengelolaan 143 lokasi terminal tipe A & 123 lokasi jembatan timbang, serta peningkatan keselamatan (pengadaan perlengkapan jalan di 33 propinsi dan pengembangan uji tipe kendaraan bermotor dengan pengadaan alat uji di BPLISKB Bekasi sebanyak 5 paket).Â
Dalam pengelolaan Transportasi Perkotaan Jabodetabek oleh BPTJ tahun 2017 akan dilakukan pengembangan sistem pembayaran/e-ticketing terintegrasi (antar KRL, LRT, BRT, KA Bandara, ERP/tol, MRT), pembangunan ATCS (area traffic control system), pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan jalan di jalan nasional Jabodetabek, pengembangan angkutan pemukiman (dengan bus premium kursi 2-2, AC, Wi-Fi, e-ticket, toilet, lampu baca, fasilitas difabel), aplikasi angkutan umum terintegrasi, masterplan terminal integrasi antar moda, pengembangan TransJabodetabek, pelayanan angkutan premium bandara.
Dalam pengembangan akademik sumber daya manusia (SDM) transportasi darat ditargetkan pada tahun 2015-2019 akan tersedia 1.860 orang. Capaian lulusan adalah 372 orang di tahun 2015 dan 867 orang di tahun 2016. Direncanakan pada tahun 2017-2019 dapat mencapai 621 orang lulusan.