Tuhan aku menitipkan anakku
Ia tenggelam dalam masa mudanya
Terbenam sebelum senja bersua
Ia pergi pagi itu , sebelum jam sepuluh berlalu
Berbaring menantang maut dengan jiwa yang kalut
Aku tak sanggup menatapnya, aku menjauhi ranjangnya
Aku seorang ibu yang nyaris renta
Saat hening tak bertepi
Ia tak sanggup bertahan
Nafasnya telah terhempas dan azalnya telah tiba
Di pagi itu Tuhan sebelum jam sepuluh berlalu, saat rambutnya masih hitam
Aku serorang ibu berdendang air mata
Melihat anakku yang berbaring meninggalkan kehidupan, saat senja masih jauh
Aku meronta, seorang wanita tua yang berlayar sendirian di tengah lautan
Mengarungi rimba kehidupan, tanpa anakku yang bergejolak muda
Anakku malang, aku sudah mengirimkan surat untuk Tuhan
Aku katakan padaNYA, Tuhan aku titipkan anakku
Ibu akan datang saat waktu membukakakan jalan
Ibu akan menemuimu di gerbang sorga
Ayah akan disana, ia akan berparas gagah
Menyambut ibu dengan senyum membara
Anakku sayang, aku selalu mengirimkan surat pada Tuhan
Lewat ungkapan doa-doa di tengah malam, ketika hening berkuasa
Anakku, ibu sudah menitipkanmu pada Tuhan
Agar engaku terjaga sepanjang masa
Ibu akan datang saat waktu membukakan jalan
Â
Untuk, anakku yang sudah tiada, Maret 2013
Written By Thomas J.M
Sumber Gambar :https://chillinaris.wordpress.com/tag/kisah-seorang-ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H