Mohon tunggu...
jenykartika
jenykartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia

simple saja

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Bagaimana Pola Asuh Otoriter Memengaruhi Perkembangan Pemikiran Anak?

19 Februari 2024   13:05 Diperbarui: 19 Februari 2024   13:43 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

     Pola asuh orang tua merupakan sikap dan perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anak. Aisyah (2010) menyatakan pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam hal ini akan sangat berpengaruh pada individu anak terhadap perilaku dan juga diri anak sendiri baik positif maupun negatif. Disadari bahwa hampir tidak ada orang tua yang mempraktikkan pola asuh secara murni yang sesuai atau tidak sesuai dengan berbagai tipe pola asuh yang sering diterapkan oleh orang tua. Bahkan, orang tua ada yang melakukan pengasuhan kepada anaknya secara situasional.

      Namun, dalam kesehariannya masih banyak orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang mendasarkan pada aturan yang berlaku dan memaksa anak untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai keinginan orang tua. Pola asuh otoriter akan membatasi, menghukum dan menuntut anak mengikuti perintah-perintah orang tua dan orang tua yang otoriter akan menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang terhadap anak untuk berbicara atau mengungkapkan perasaan (Santrock, 2002).

      Penerapan pola asuh otoriter ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran anak serta dapat membatasi dalam hal kreativitas, pemecahan masalah, serta kemampuan berpikir kritis. Anak yang terbiasa mengikuti perintah akan susah jika mencari sebuah alternatif atau mengambil keputusan sendiri karena cenderung mengikuti instruksi yang ketat, sehingga mereka memiliki keterbatasan berpikir dan sulit mengeksplor hal - hal baru.

     Pola asuh otoriter yang cenderung menekankan pada kepatuhan dan mengikuti peraturan, akan menghambat pemikiran jangka panjang serta memiliki rasa inisiatif yang rendah. Bisa jadi mereka akhirnya memiliki pemikiran yang cenderung bersifat individualisme sehingga peran mereka dalam masyarakat sangat pasif.

     Dari beberapa pernyataan di atas kita dapat mengetahui bahwa pola asuh otoriter memberikan dampak negatif terhadap perkembangan pemikiran anak. Sebagai orang tua seharusnya sangat bijak dalam memilih pola asuh anak. Sebab hal tersebut pasti memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun