Mohon tunggu...
jeny hafitri
jeny hafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

memiliki hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sadulur Papat Lima Pancer dengan Kearifan Lokal Indonesia

25 Oktober 2022   21:26 Diperbarui: 25 Oktober 2022   21:52 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama   : Jeny Hafitri

NIM   : 43221010025

Dosen   : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Tugas   : Quiz Pendidikan anti korupsi dan etik UMB

Universitas Mercubuana

Sadulur Papat Lima Pancer sepertinya bagi sekian banyak orang istilah ini tampak asing didengar, Namun bagi orang jawa sendiri Kalimat Sadulur Papat Lima Pancer ini ialah suatu kalimat yang tidak asing karena kalimat tersebut sudah dikenalkan sejak usia dini dari pada orang tua, leluruh, tetua, sesepuh sejak zaman dahulu.

Secara sudut pandang bahasa, istilah dari kalimat sadulur papat lima pancer ini dapat diartikan sebagai empat saudara dan menjadi lima sebagai suatu pusatnya. Namun jika berdasarkan konsep jawa, istilah sadulur papat lima pancer ini berarti bentuk kesatuan wujud manusia dari manusia itu  lahir ke bumi. Singkat dari penjelasan ini ialah menggambarkan bahwa ketika manusia lahir, maka akan lahir pula empat saudara manusia lainnya.

Sebutan sadulur papat lima pancer dianggap masyarakat jawa sebagai warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad ke-15 dan ke-16. Sadulur papat lima pancer dianggap sebagai satu kesatuan diri yang terdiri lima hal, yaitu :

1. Kakang sawah

Kakang sawah atau yang disebut air ketuban merupakan air yang membantu manusia untuk lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, masyarakat jawa menyebutnya sebagai Kakang atau memiliki arti seorang Kakak.

2. Adi ari-ari

Dalam bahasa Keilmuannya disebut plasenta. Adi ari-ari dalam bahasa Indonesia berarti adik, yakni sebutan untuk ari-ari yang keluar setelah bayi dilahirkan.

3. Getih

Atau berarti darah. Hal utama yang dimiliki  ibu dan bayi. Dimana saat berada dalam kandungan, bayi juga dilindungi oleh getih.

4. Udel atau Puser

Bahasa ilmiahnya tali plasenta adalah penghubung antara ibu dan bayi dengan tali pusar yang membuat mereka semakin kuat. Tali pusar juga lah yang menjaga kelangsungan hidup bayi karena telah menyalurkan nutrisi dari ibu untuk bayinya di dalam kandungan.

5. Pancer

Pancer bisa disebut juga sebagai tubuh wadah yang berarti diri sendiri. Ini merupakan pusat kehidupan yang utama ketika manusia lahir ke bumi. Masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh.

Seperti yang telah kita ketahui jawa tidak dapat dipisahkan dari suatu tradisi. Banyak sekali arti dari Sadulur Papat Lima Pancer ini. Hal ini dikarenakan sadulur papat lima pancer merupakan suatu kiblat orang jawa. Salah satu Filosofi dari kalimat sadulur papat lima pancer ini mengenai membimbing manusia untuk membuat seseorang untuk mengatur emosi mereka yang ber-iringan dengan kegiatan mereka sehari -- hari ataupun berurusan dengan permasalahan tiap hari.

Sedulur Papat mewakili empat emosi atau kehendak manusia yang terdiri dari :

  • Aluamah merupakan nafsu berkaitan dengan keinginan dasar manusia, seperti makan, minum, pakaian, dan hubungan sex. Hal ini disimpolkan dengan warna hitam.
  • Sufiyah meupakan nafsu yang berkaitan dengan keinginan seperti ingin dipuji, kekayaan, pangkat. Yang disimpolkan dengan warna hijau.
  • Amarah merupakan nafsu yang berkaitan dengan harga diri, emosi kemarahan, semangat. Yang disimbolkan dengan warna merah sebagai bukti keberanian.
  • Muthmainah merupakan nafsu yang berkaitan dengan kebaikan dan ketuhanan. Yang disimbolkan dengan warna ungu. 
  • Bashirah (pancer) atau mata hati alam merupakan pengontrol keempat nafsu tersebut agar ada keseimbangan.

Dengan menyamakannya dengan konsep kecerdasan emosional dalam psikologi, konsep Sedulur Papat Limo Pancer ini lebih jauh menjelaskan bahwa emosi yang harus dikendalikan. Namun, konsep Kecerdasan Emosional menggambarkan aspek-aspek Kecerdasan Emosional lebih detail daripada konsep Sedulur Papat Lima Pancer. Mengintegrasikan konsep Sedulur Papat Limo Pancer dan Kecerdasan Emosional memberikan penguasaan Kecerdasan Emosional yang komprehensif.

Selain itu, ada juga filosofi lain dari kalimat Sadulur Papat Lima Pancer ini. Artinya, berada di bawah filosofi Jawa dan diangkat ke standar dan aturan yang berbeda dalam beberapa konteks kehidupan. Filosofi di atas juga mengacu pada 5 Pancer Kiblat Papat dalam bahasa Jawa. Itu adalah Kiblat Papat dalam bahasa Indonesia, artinya empat titik mata angin adalah Timur, Selatan, Barat dan Utara, dan lima Pancer adalah pusatnya. Di atas bisa juga konsep pasar atau peraturan hari Jawa yaitu Regi atau Pasar Timur, Pahin atau Selatan, Pon atau Barat, Pinjam atau Barat dan Kriwong (Sigit Tengah/Tengah, 8 Juni 2017). "

Sedulur Papat lima pancer juga menggambarkan elemen bawah dalam diri manusia memiliki Cipta yang diartikan benak ataupun sumber dari seluruh logika, imajinasi, kreativitas, serta tekad. Lalu ada Rasa yang berarti emosi atas peristiwa serta pengalaman hidup. Karsa yang memiliki arti kehendak ataupun hasrat berbentuk motivasi dalam diri orang buat melakukan keputusan serta rencananya. Yang terakhir ada karya ataupun aksi, ialah aspek psikomotor dalam diri orang yang mengasilkan bentuk konkrit sehingga bisa dikenali serta berakibat untuk area sekitarnya.

Sadulur Papat Lima Pancer juga dipercaya wujud bagian dari makhluk gaib yang melindungi seseorang sejak di kandungan hingga di lahir ke dunia. Dari perhitungan primbon Jawa, telat didapatkan suatu weton yang dapat dikatakan menjadi suatu weton yang dikawal Sadulur Papat Lima Pancer sangat sakti atau paling tinggi hal itu  disebab perilakunya. Setiap weton tersebut dipengaruhi dari barang langit tertentu yang akan memastikan dan membentuk karakternya. Karakter tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :

1. Selasa Kliwon

Weton Selasa Kliwon memiliki jumlah neptu 11 yang berarti mereka memiliki karakter giat dan tekun yang patut dicontoh. Seseorang yang memiliki weton ini termasuk orang yang mistis dalam primbon Jawa sehingga secara otomatis wadah gaib mereka sudah tinggi. Wetin ini lah yang memiliki Sadulur Papat tertinggi.

2. Senin Legi

Dengan neptunya yang berjumlah 9, orang kelahiran Senin Legi memiliki karakter taat beribadah sesuai agama dan kepercayaan. Seseorang yang memiliki weton ini cenderung gemar bersedekah dan selalu bersabar apabila diberi ujian hidup.

3. Sabtu Pon

Sabtu Pon lahir dengan jumlah neptu 16. Memiliki Karatkter orang yang pekerja keras, ulet, dan tahan ujian meski hidupnya dipenuhi masalah. Penyelarasan energi antara karakter Sabtu Pon dan Sedulur Papat Limo Pancer tercipta dengan sempurna berkat karakter yang dimiliki.

4. Senin Kliwon

Senin Kliwon dengan jumlah neptu 12, memiliki karakter yang punya cita-cita tinggi, optimis, gemar belajar, dan berwawasan luas. Senin Kliwon cenderung lebih kuat karena telah melewati lebih banyak hal dibanding orang-orang seusianya.

Adapula Sajen Sadulur Papat Lima Pancer, sajen sadulur ini adalah salah satu sesaji atau sesajen yang memiliki berupa aneka macam jenis nasi atau sega untuk menghormati empat saudara kembar yang berada di empat penjuru mata angin atau biasa disebut dengan sedulur papat lima pancer, dengan urutan sebagai berikut :

  • Sega Putih ialah ubo rampe yang berupa nasi putih. Nasi putih ini disajikan dalam tumpeng dan tanpa lauk pauk. Ubo rampe sega putih ini untuk menghormati sadulur yang berada di arah timur atau orang jawa menamainya Tirtanata. Sega putih ini menggambarkan kakang kawah.
  • Sega Cemeng atau nasi hitam ialah nasi hitam yang dibuat dari nasi putih yang dicampurkan dengan jelaga samapai berwarna hitam. Ubo rampe nasi hitam ini untuk menghormati sedulur yang berada di arah utara atau warudijaya. Sega cemeng menggambarkan tali pusar.
  • Sega Kakak laki-laki atau nasi merah adalah ubo rampe yang berupa nasi merah. Diasumsikan dengan mewakili arah selatan atau Purbangkara, menggambarkan simbol darah.
  • Sega Kuning atau nasi kuning adalah ubo rampe yang diasumsikan mewakili arah barat atau Sinotobrata. menggambarkan simbol adik ari-ari.

Dari Sadulur Papat Lima Pancer ini kita dapat ketahui bahwa Indonesia memiliki ciri khas nya yaitu kearifan local yang masih berjalan hingga saat ini. Apa itu kearifan local Indonesia ?

Sumber : Jeny Hafitri
Sumber : Jeny Hafitri

Kearifan lokal adalah cara hidup suatu masyarakat di suatu daerah tertentu yang berkaitan dengan lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya sudah mendarah daging dalam kepercayaan masyarakat daerah ini selama puluhan tahun bahkan berabad-abad.

Untuk melestarikan pengetahuan lokal, generasi sebelumnya dan orang tua yang lebih tua mewariskannya kepada anak-anak mereka dan orang lain. Mengingat kearifan lokal merupakan gagasan kuno dan telah ada selama beberapa dekade, kearifan lokal yang ada di suatu daerah begitu endemik sehingga sulit untuk memisahkannya dari masyarakat yang tinggal di sana.

Banyak orang tua yang masih berusaha untuk mewariskan kearifan dan cara hidup nenek moyang mereka, namun pada kenyataannya kearifan lokal dan cara hidup tradisional yang diturunkan dari nenek moyang mereka adalah ide-ide kuno dan sudah tidak lagi dipedulikan pada kalangan  remaja modern sebab sudah tidak relevan dengan zaman modern. Apalagi kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang memiliki pemahaman yang jelas tentang segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan daerah. Juga ada kearifan dan kebaikan dalam kearifan lokal, yang dapat membingungkan generasi muda ini. Di sisi lain, pandangan yang terlalu modern bisa lebih merusak dan terutama menggerogoti kearifan lokal yang ada.

Berikut ini Ciri-ciri kearifan lokal :

1. Bertahan dari gempuran budaya asing

Dengan kepercayaan yang kuat akan budaya yang dimiliki masih banyak budaya di Indonesia yang masih dipertahankan dan dilestrikan oleh kalangan muda. Meskipun banyak yang bilang budaya nenek moyang itu ketinggalan zaman namun masih banyak juga yang tetap melestarikannya.

2. Memiliki Kemampuan untuk Mengakomodasi Budaya Luar.

Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah dilakukan di era globalisasi seperti sekarang, segalanya dapat dilihat dengan mudah dan cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial. Namun, disisi lain, budaya luar, memiliki kearifan yang fleksibilitas, sehingga bisa diakomodir dengan mudah tanpa harus merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.

3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke dalam Budaya Indonesia

Ialah suatu kearifan lokal yang memiliki kemampuan bukan hanya untuk mengakomodasi, tetapi juga mengintegrasikan budaya asing yang masuk dan memadukannya dengan budaya yang sudah ada dengan baik.

4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk

kearifan lokal yang menjadi adat dan budaya asli juga mengakar begitu kuat, sehingga akan sulit untuk menghilangkannya dari masyarakat. Alih-alih hilang dan digantikan oleh budaya asing, kepercayaan terhadap kearifan lokal yang lebih kuat, sehingga membuat kita justru mampu mengendalikan budaya asing yang masuk.

5. Memberi Arah pada Perkembangan Masyarakat

Kearifan lokal yang sudah dipercaya oleh masyarakat sejak lama mau tidak mau akan mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Sebab kearifan lokal yang sudah berusia puluhan tahun pada akhirnya akan menjadi kepercayaan atau pedoman yang dianut oleh masyarakat.

Fungsi Kearifan Lokal Indonesia bagi Masyarakat :

  • Konservasi Kelestarian Sumber Daya Alam : untuk mendorong masyarakat di wilayah tertentu untuk melakukan konservasi agar alam tempat mereka tinggal tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan.
  • Menjadi Patuah, Kepercayaan dan Pantangan : nasihat atau petuah, pantangan yang tidak boleh dilanggar, juga kepercayaan yang dipelihara dengan baik diwariskan untuk menjaga agar kehidupan setiap generasi di wilayah tertentu dapat berjalan baik.
  • Menjadi Ciri Utama Masyarakat : Kearifan lokal yang ada juga mencakup adat dan istiadat. Meskipun kuno adat istiadat lah yang justru membuat suatu daerah yang memiliki kearifan ini menjadi lebih unik dan berbeda dari daerah-daerah lainnya.

Jenis - Jenis Kearifan Lokal :

1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible

Ini adalah kearifan daerah yang bisa dilihat dan disentuh. Kearifan lokal dalam bentuk nyata maupun konkrit, baik dalam bentuk tekstual, seperti tata cara, aturan, maupun sistem nilai, dapat ditemukan dalam berbagai bentuk. Bentuk selanjutnya adalah arsitektur mirip rumah tradisional yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Misalnya: Rumah Gadan di Sumatera Barat, Rumah Joglo di Jawa Tengah atau Rumah Panggung di Jambi.

Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung, berbagai alat seni tradisional, senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi lainnya, hingga tekstil tradisional seperti kain batik dari Pulau Jawa, dan kain tenun dari Pulau Sumba.

2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible

Adalah kearifan yang tidak bisa dilihat wujudnya secara nyata. Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan secara verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya. Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau yang tadi telah kita bahas mengenai Sedulur Papat Lima Pancer ataupun cerita yang mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar para generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber penghidupan mereka. Salah satu contohnya ialah kepercayaan asal Papua yang dikenal dengan nama Te Aro Neweak Lako. Kepercayaan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau intangible, dimana masyarakat mempercayai bahwa alam merupakan bagian dari diri mereka.

Berikut ini merupakan Kearifan Lokal di Indonesia yang masih ada sampai saat ini :

  • Awig-Awig dari Bali dan Lombok Barat
  • Cingcowong di Jawa Barat
  • Bebie di Muara Enim, Sumatera Selatan
  • Hutan Larangan Adat di Provinsi Riau
  • Kearifan Lokal di Tua Tunu
  • Lompat Batu Nias
  • Bau Nyale di Nusa Tenggara Barat
  • Mekare-kare di Bali
  • Ma'nene di Toraja, Sulawesi Selatan
  • Pasola di Nusa Tenggara Timur
  • Grebeg Syawal di Yogyakarta
  • Seba di Banten
  • Tatung di Kota Singkawang
  • Batombe di Sumatera Barat
  • Bakar Tongkang di Provinsi Riau
  • Brobosan di Jawa
  • Tabuik di Sumatera Barat
  • Tradisi Pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara
  • Dugderan di Semarang
  • Keyakinan Celako Kumali di Bengkulu
  • Ritual Tiwag di Kalimantan Tengah
  • Tradisi Potong Jari di Papua
  • Giggi Runcing Suku Mentawai di Kalimantan
  • Kebo-keboan di Banyuwangi
  • Tradisi Adu Betis di Sulawesi Selatan

Daftar Pustaka

Redaksi. (Januari 26, 2022). 25 Contog kearifan lokal di Indonesia beserta penjelasannya.

UNKRIS. Sajen Sadulur Papat.

Rahmia, Nisa Hayyu. (Oktober 6,2022). 4 Weton yang dikawal sedulur papat limo pancer paling sakti,cuma untuk orang pilihan.

Hardi, M. Kearifan lokal : Pengertian, Ciri-ciri, fungsi, hingga jenisnya.

Dukun Millenial. (Juni 7,2021). Mengenal istilah sedulur papat limo pancer dalam kejawen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun