Tim mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang beranggotakan Jenyes Intan Sururoh, Shafa Azzahrah Waluyo, Fanya Azzahra Imaniar, Rechelle Yuninda, dan Sindy Sri Hartati. Kami melakukan penelitian dengan  mengangkat topik kekerasan seksual yang berjudul "Kaleidoskop Kekerasan Seksual: Meretas Pola Perilaku dengan General Aggression Model untuk Mencegah Kejahatan Berulang".
Penelitian ini dilatar belakangi karena berdasarkan fakta dilapangan kurangnya fokus terhadap pola perilaku pelaku kekerasan seksual. Mencari tahu alasan di balik perilaku kekerasan seksual sangat penting untuk menghentikannya di masa depan. Dengan mempelajari apa yang mendorong pelaku kekerasan seksual, seperti faktor-faktor yang membuat mereka melakukan hal tersebut dan bagaimana mereka berperilaku dalam kesehariannya.
Awalnya tim ragu untuk mengangkat tema tersebut karena nantinya akan terjun langsung untuk mewawancarai pelaku kekerasan seksual, namun tim memiliki keyakinan yang kuat untuk menjalankan penelitian.
Penelitian kami dimulai dengan melakukan pengajuan surat kepada pihak Kanwil untuk melakukan penelitian di Lapas Kelas I Semarang. Disusunnya instrumen wawancara untuk memudahkan penelitian, selanjutnya seusai pihak Lapas mengizinkan kami melakukan wawancara dengan pelaku kekerasan seksual, kami mencari tahu mulai dari kebiasaan pelaku sebelum melakukan hal tersebut, motif apa yang menyebabkan pelaku melakukan hal tersebut, serta agresi apa yang muncul saat pelaku bertindak. Penelitian ini sengaja menggali pola perilaku pelaku kekerasan seksual melalui wawancara langsung untuk mengetahui agresi apa saja yang muncul saat pelaku melakukan tindakan tersebut serta mengungkap pola perilaku dan penyebab agresi yang mendorong mereka melakukan tindakan tersebut.
Hasil penelitian ini berupa artikel ilmiah, panduan intervensi konseling serta policy brief. Diharapkan hasil dari penelitian tersebut dapat memperdalam pemahaman kita mengenai faktor-faktor penyebab kekerasan seksual. Temuan ini kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif, memutus kejahatan berulang, dan melindungi masyarakat, khususnya perempuan dan anak, dari risiko kekerasan seksual.
