Mohon tunggu...
jennycainee
jennycainee Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

melukis, menggambar dan desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Wow Unik! Kreasi Mochi dari Ekstrak Bunga Telang?

26 Agustus 2024   22:54 Diperbarui: 3 September 2024   16:39 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian 1 - Bunga telang atau bisa disebut Clitoria ternatea. Sekarang banyak dikenal oleh masyarakat. Bunga ini berasal dari Ternate.

Di beberapa tempat, dianggap sebagai simbol cinta dan kecantikan. Tanaman yang mudah sekali ditanam. Bunga ini bisa digunakan sebagai bahan campuran hidangan, minuman maupun obat herbal. 

Mudah dikenali dari bunganya yang berwarna biru cerah atau ungu. Warna pigmen ungu ini berasal dari antosianin. 

Bisa dibilang bunga ini memiliki seribu manfaat. Tidak hanya menarik estetika, bunga ini juga bisa dikreasikan menjadi sesuatu yang menarik, salah satunya menjadi makanan.

Pada saat ini, mochi menjadi salah satu makanan yang banyak diminati. Pilihan dan kreasi rasanya bervariasi. Dari yang rasanya coklat, strawberry, mangga, dan masih banyak lagi. 

Akan tetapi ada kreasi baru loh, yaitu mochi telang. Jadi bunga telang ini akan memberikan warna pada adonan mochi. Bunga telang ini tidak memiliki rasa. 

Adonan mochi akan hambar, yang berubah hanya warnanya saja. Adonannya akan berwarna ungu. Didalam adonan mochi bisa diisi kacang atau yang lain. Lalu mochi bisa dimakan dalam keadaan dingin.

Warna ungu dari mochi berasal dari daun bunga telang. Pastikan daun tersebut dicuci dengan lembut. Rasio perbandingannya bisa disesuaikan. 

Masak air untuk mengekstrak bunga telang. Masukkan dan diamkan bunga telang sampai berubah warna.

Jika sudah, diamkan sampai dingin agar warnanya pekat. Bunga baru bisa disaring setelah itu. Bisa dipindahkan ke botol atau wadah dan simpan dalam kulkas agar tahan lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun