Mohon tunggu...
Jenny Angels Ayu Intania
Jenny Angels Ayu Intania Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Usability sebagai Faktor Penentu dalam Memilih Aplikasi E-Wallet

4 September 2024   23:10 Diperbarui: 4 September 2024   23:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penggunaan E-Wallet (Sumber: Freepik.com)

Usability sebagai Faktor Penentu dalam Memilih Aplikasi E-Wallet

Di era digital yang serba cepat ini, adopsi teknologi terus mendorong perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk keuangan dan bisnis. Salah satu perkembangan yang paling mencolok adalah munculnya e-wallet sebagai alat transaksi keuangan utama. Berdasarkan laporan iprice, jumlah sesi penggunaan aplikasi e-wallet di Indonesia meningkat dari 1,67 miliar pada tahun 2019 menjadi 2,83 miliar pada Juni 2020. Angka ini mencerminkan adopsi luas e-wallet dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun, di balik popularitas ini, ada satu faktor yang sangat menentukan apakah aplikasi e-wallet dapat terus bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif, yaitu usability.

Wahyudi Agustiono dan rekan-rekan dalam artikel mereka yang diterbitkan di Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi (Vol. 9, No. 1, 2023) menyajikan sebuah kajian yang mendalam mengenai pengukuran usability lima aplikasi e-wallet populer di Indonesia menggunakan model PACMAD, metode Fuzzy-AHP, dan TOPSIS. Kajian ini menjadi sangat relevan karena saat ini, dengan adanya berbagai pilihan e-wallet, pengguna tidak hanya mencari aplikasi yang fungsional, tetapi juga aplikasi yang mudah digunakan dan dapat memberikan pengalaman yang memuaskan.

Dalam penelitian tersebut, OVO dinilai sebagai aplikasi dengan usability terbaik dengan skor preferensi 0.765816, diikuti oleh DANA dengan skor 0.75005. Temuan ini sangat penting bagi pengembang dan pemasar e-wallet di Indonesia yang ingin mempertahankan dan memperluas basis pengguna mereka. Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran tentang posisi masing-masing aplikasi di pasar, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana faktor usability dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah produk teknologi di era digital ini.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi Agustiono dan timnya membawa kita pada pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya usability dalam aplikasi e-wallet. Model PACMAD yang digunakan dalam studi ini mengidentifikasi tujuh aspek penting dari usability: effectiveness, efficiency, satisfaction, learnability, memorability, error, dan cognitive load. Dengan memanfaatkan metode Fuzzy-AHP untuk pembobotan dan TOPSIS untuk perangkingan, penelitian ini memberikan perhitungan yang sangat terperinci dan objektif mengenai kinerja setiap aplikasi e-wallet di Indonesia.

Data dari penelitian menunjukkan bahwa satisfaction adalah faktor yang paling berpengaruh dengan bobot 0.214. Ini menggaris bawahi bahwa kepuasan pengguna menjadi kunci dalam mempertahankan dan menarik pengguna baru. Aplikasi yang mampu memberikan pengalaman pengguna yang positif akan lebih mungkin berhasil dalam jangka panjang. Dalam konteks ini, OVO menonjol sebagai aplikasi dengan usability terbaik. Ini mungkin terkait dengan antarmuka pengguna yang dirancang dengan baik dan fitur-fitur yang intuitif, yang memudahkan pengguna untuk menyelesaikan transaksi dengan cepat dan efisien.

Selain satisfaction, effectiveness juga memegang peran penting dengan bobot 0.1849. Ini mengacu pada seberapa baik aplikasi memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan benar dan efisien. Dalam hal ini, aplikasi seperti OVO dan DANA menonjol karena mampu menyediakan layanan yang andal dan minim kesalahan, yang sangat dihargai oleh pengguna. Sebaliknya, aplikasi seperti LinkAja menunjukkan performa yang lebih rendah, dengan skor usability keseluruhan 0.183878, yang menunjukkan adanya ruang yang signifikan untuk perbaikan.

Metode penelitian ini juga memperkenalkan perspektif baru dalam mengevaluasi aplikasi mobile dengan menggabungkan aspek cognitive load dalam model usability. Ini sangat relevan mengingat bahwa pengguna sering kali harus mengingat berbagai langkah dan informasi saat menggunakan aplikasi e-wallet. Sebuah aplikasi yang memiliki cognitive load rendah akan lebih disukai karena pengguna tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan energi mental untuk menggunakannya. Dalam hal ini, ShopeePay dan GoPay menunjukkan hasil yang lebih baik, meskipun masih ada peluang untuk peningkatan.

Data kuantitatif yang dihasilkan dari penelitian ini tidak hanya relevan bagi pengembang aplikasi, tetapi juga bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi dan daya tarik produk mereka di pasar. Dengan mengedepankan aspek usability, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pengguna dan pada akhirnya, meningkatkan keuntungan finansial. Lebih jauh lagi, temuan ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam merancang strategi pemasaran dan pengembangan produk yang lebih berfokus pada pengalaman pengguna.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun