Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Kupas Kasus LGBT !

29 Februari 2016   19:51 Diperbarui: 29 Februari 2016   20:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Laki-laki dan perempuan pada mulanya diciptakan Allah untuk saling mengasihi dan melengkapi kekurangan satu sama lain. Wanita memiliki peran sebagai penolong bagi para laki-laki dan laki-laki mempunyai tugasnya sendiri untuk melindungi kaum perempuan. Tugas laki-laki ialah mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri mereka. Walau banyak di sekitar kita ada pula suami yang mengurus rumah tangga dan istri yang bekerja. Laki-laki dan perempuan diciptkan untuk membangun sebuah keluarga tentunya untuk memerankan tugasnya masing-masing.

Faktanya, banyak kaum LGBT yang terlahir dari keluarga-keluarga yang tidak memiliki kasih dan orang tua yang tidak menjalankan peran yang baik. LGBT sendiri memiliki arti Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender. Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual. Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual.

Istilah ini awalnya digunakan untuk mengungkapkan perasaan "bebas/ tidak terikat", "bahagia" atau "cerah dan menyolok". Bisexual  merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus. Transgender  adalah orang-orang yang merasa bahwa identitas gender ataupun orientasi seksualnya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya saat lahir. Kaum transgender ini dapat diidentifikasi menjadi banyak jenis seperti heteroseksual, homoseksual, biseksual, aseksual, dan sebagainya.

LGBT bukan penyakit sejak lahir melainkan penyakit sosial yang mudah menular dan memiliki faktor utama yaitu trauma masa lalu, orang tua salah mendidik, pergaulan yang salah, akibat pornografi, faktor lingkungan, biologis, faktor moral dan pengetahuan agama yang lemah. Bagaimana seorang wanita yang lahir sebagai wanita pada umumnya bisa menjadi seorang Lesbian ? setiap pribadi yang terbentuk tentunya berasal dari keluarga. Bagaimana cara orang tua mendidik dapat menentukan masa depan anaknya. Dalam hal ini, peran orang tua pun menjadi dasar yang paling penting. Menurut kebanyakan berita yang didapat, Lesbian mempunyai trauma kepada masa lalunya.

Beberapa khasus yang saya ketahui tentang trauma masa lalu antara lain: saat kecil ia melihat sang ayah yang suka menyakiti ibunya seperti memukul bahkan membunuh. Hal itu bisa membuat wanita kecil ini tumbuh menjadi seorang wanita yang membenci sosok laki-laki dan ia merasa bahwa perempuan lebih pantas untuk dicintai. Ada juga kisah cinta yang membuat seorang perempuan trauma kepada laki-laki dan menganggap bahwa laki-laki hanya bisa menyakiti, melecehkan dan tidak pantas untuk di cintai. Maka itu wanita ini tidak menginginkan sosok laki-laki lagi dalam hidupnya dan mencintai sesama jenis.

Pornografi, hal yang sudah tidak asing lagi bagi kaum lelaki. Pornografi memiliki beberapa jenis yaitu, bacaan, tontonan dan gambar. Pada khasus ini, pornografi ialah salah satu faktor utama yang menjerat anak-anak muda zaman sekarang untuk mencoba semua hal yang mereka lihat. Tontonan yang salah sangat berbahaya bagi remaja laki-laki zaman ini, dan sudah sangat banyak remakan pornografi yang melibatkan dua orang laki-laki dalam satu hubungan. Celakanya banyak para remaja yang tidak memikirkan resiko dari tindakan yang akan mereka lakukan. Akhirnya dari fase mencoba, mereka menjadi terikat dengan tindakan yang mereka lakukan dan menjadi seorang Gay.

Bisexual  memiliki berbagai macam faktor salah satunya kurang kasih sayang. Kasih dari orang tua adalah hal yang dibutuhkan anak selain materi. Dalam hal ini lagi-lagi orang tua sangat berperan dalam terbentuknya pribadi bisexual ini. Orang-orang yang mempunyai kelainan seksual ini umumnya hanya membutuhkan kasih sayang dari orang-orang terdekat sehingga saat ada seorang teman wanita dan seorang teman laki-laki yang memperhatikannya dan memberinya kasih sayang, ia akan menyimpan suatu perasaan yang spesial untuk teman laki-laki dan teman perempuannya ini. Bisa juga dengan pengetahian agama yang kurang. Ia tidak mengerti bahwa menyimpan perasaan spesial untuk sesama jenis adalah dosa. Maka sebaiknya penanaman nilai moral dan agama harus ditanamkan sejak dini.

Faktor yang mempengaruhi Transgender  ialah motivasi untuk merubah diri menjadi seorang laki-laki atau perempuan. Biasanya hal ini terjadi dikarenakan oleh sifat manusia yang tidak pernah puas oleh apa yang telah ia dapatkan. Ada juga faktor yang melibatkan keluarga kasus dasar pada transgender ini bisa disebabkan oleh perlakuan kasar ibu atau ayah kepada anak hingga sang anak berfikir bahwa semua laki-laki atau perempuan bersikap kasar sehingga anak tidak ingin menjadi laki-laki dan ingin menjadi seorang perempuan dan juga sebaliknya.

Sebaiknya para orang tua memikirkan dahulu sebelum melakukan sebuah tindakan di depan anak-anak agar tidak menjadi batu sandungan bagi kehidupan generasi mendatang. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun