Sebuah opini oleh Dewi Halim Khuzaimah dan Jennifer Stella Gunawan, Mahasiswi S1 Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya.
Seiring dengan maraknya penggunaan gadget di kalangan anak-anak, orang tua dihadapkan pada tantangan untuk mencari alternatif hiburan yang lebih sehat dan edukatif. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah menyediakan alat peraga edukatif (APE) sebagai media bermain dan belajar bagi anak.
Alat peraga edukatif adalah perangkat atau benda yang dirancang khusus untuk mendukung proses pembelajaran anak, sekaligus memberikan hiburan yang menyenangkan. Berbeda dengan gadget yang dapat menyebabkan kecanduan, APE justru dapat meningkatkan perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional anak. Sebagai media hiburan anak APE memiliki banyak keunggulan dibanding gadget, seperti :
- Mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial anak
- Merangsang perkembangan kognitif dan kreativitas anak
- Menghindari efek negatif paparan berlebihan pada layar digital
- Membantu anak belajar dan bereksperimen secara menyenangkan
- Memfasilitasi pembentukan karakter dan nilai-nilai positif
Secara fisik, APE dapat mendorong anak untuk beraktivitas, melatih koordinasi mata-tangan, dan mengembangkan keterampilan motorik. Berbagai permainan dan puzzle edukatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan kreativitas anak.
Tidak hanya itu, APE juga berpotensi meningkatkan interaksi sosial anak. Melalui permainan bersama, anak-anak dapat belajar bersosialisasi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan teman sebaya maupun orang dewasa di sekitarnya.
Selain itu, APE juga dapat membantu anak mengeksplorasi minat dan bakatnya. Melalui permainan yang beragam, anak dapat menemukan kegiatan yang paling disukainya, apakah itu bermain peran, menggambar, ataupun membangun konstruksi sederhana. APE sendiri memiliki berbagai jenis, antara lain :
- APE untuk pengembangan motorik: puzzle, balok kayu, lego, alat musik sederhana
- APE untuk pengembangan kognitif: permainan klasifikasi, urutan, konsep matematika dasar
- APE untuk pengembangan bahasa: kartu bergambar, buku cerita, permainan tebak-tebakan
- APE untuk pengembangan sosial-emosional: permainan peran, boneka, alat masak-masakan
Tentu saja, penerapan APE di rumah maupun di sekolah harus didukung oleh orang tua dan guru yang berperan aktif. Mereka perlu memahami cara menggunakan APE secara optimal, serta mengintegrasikannya ke dalam kegiatan sehari-hari. Lalu, bagaimana cara menerapkan APE secara optimal? Berikut ini jawabannya :
- Memilih APE yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak
- Mengawasi dan terlibat langsung dalam kegiatan bermain anak dengan APE
- Mengintegrasikan APE ke dalam kegiatan sehari-hari di rumah maupun di sekolah
- Mendorong anak untuk berinteraksi dan bermain bersama teman sebaya
- Menyediakan variasi APE yang dapat merangsang beragam jenis kecerdasan anak
Dengan demikian, alat peraga edukatif dapat menjadi solusi alternatif yang menyenangkan untuk menghibur anak-anak, sekaligus memfasilitasi perkembangan mereka secara holistik. Melalui pembiasaan bermain dan belajar dengan APE, diharapkan anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.
Bagaimana pendapat Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H