Mohon tunggu...
Ahmad JaeniFerdiansyah Nur
Ahmad JaeniFerdiansyah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jenn merupakan mahasiswa Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur di kota Samarinda prov.Kaltim, lahir di bagian selatan prov.Kaltim di kab.Paser tumbuh besar di kabupaten yang memiliki keindahan geologi yang sangat kompleks menjadikan ketertarikan saya untuk mempelajari ilmu geologi dengan keterampilan pemahaman yang cepat, responsif, dan mampu bergaul dan bersosialisasi di tempat yang baru

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Potensi Batubara di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur

19 Oktober 2024   08:43 Diperbarui: 19 Oktober 2024   10:58 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber goodnewsfromindonesia 

Batu bara adalah bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan yang membusuk dan terkubur di bawah lapisan tanah selama jutaan tahun. Batu bara tersusun dari campuran unsur karbon, hidrogen, sulfur, nitrogen, dan oksigen. Dalam proses pembentukannya, tumbuhan yang membusuk berubah menjadi lapisan gambut yang, seiring waktu, terkena tekanan dan panas yang cukup dari lapisan tanah di atasnya, akhirnya mengeras menjadi batu bara.

Proses Pembentukan Batu Bara

1. Tahap Pembentukan Gambut
Pembentukan batu bara dimulai dengan tumbuhan di hutan atau lahan basah mati dan membusuk, menghasilkan bahan organik yang disebut gambut. Gambut ini mengandung banyak karbon yang merupakan sumber utama energi batu bara.


2. Penguburan dan Peningkatan Tekanan
Seiring waktu, gambut terkubur oleh lapisan sedimen (tanah, pasir, dan mineral) yang terus menumpuk. Semakin dalam gambut terkubur, semakin besar tekanan yang diberikan oleh lapisan tanah di atasnya.


3.Pengaruh Panas dan Tekanan
Di bawah tekanan dan panas yang tinggi, gambut perlahan kehilangan kandungan air dan komponen-komponen volatilnya (seperti hidrogen dan oksigen). Proses ini menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dan perubahan kimia pada bahan organik menjadi lignit (batu bara muda).


4.Pembentukan Batu Bara Lignit
Lignit adalah tahap awal batu bara dengan kandungan karbon yang lebih rendah. Jika lignit terus terkubur lebih dalam dan terkena tekanan serta panas lebih lama, lignit berubah menjadi batu bara sub-bituminus.


5.Pembentukan Batu Bara Bituminus dan Antrasit
Seiring berjalannya waktu dan peningkatan tekanan serta suhu, batu bara sub-bituminus berubah menjadi batu bara bituminus, yang memiliki kandungan karbon lebih tinggi. Pada tahap akhir, batu bara bituminus dapat berubah menjadi antrasit, yang merupakan jenis batu bara paling keras dengan kandungan karbon tertinggi.

Kabupaten Paser, yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur, merupakan salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya alam, termasuk batu bara. Batu bara di Kabupaten Paser merupakan salah satu komoditas tambang utama yang banyak dieksplorasi dan dieksploitasi.

Batu bara di Kabupaten Paser umumnya merupakan batu bara jenis bituminus hingga sub-bituminus, yang memiliki kandungan energi yang cukup tinggi. Formasi batu bara di daerah ini terbentuk pada zaman Tersier, khususnya di Formasi Warukin yang merupakan formasi batu bara utama di Kalimantan Timur. Formasi ini banyak mengandung lapisan batu bara dengan ketebalan bervariasi, dan tersebar luas di kawasan Paser.

Cadangan batu bara di Paser tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Muara Komam, Long Ikis, dan Batu Engau. Beberapa perusahaan tambang besar memiliki konsesi pertambangan di wilayah ini, menunjukkan potensi besar sumber daya batu bara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun