Mohon tunggu...
Jen Kelana
Jen Kelana Mohon Tunggu... Mengajar -

Pejalan yang ingin terus berjalan. http://bolehsaja.net

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fragmen Senja Kemarau

11 September 2015   18:57 Diperbarui: 11 September 2015   18:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Senja ini kemarau memuncak
dari jauh buah sawit berlompatan
berebut tempat memenuhi truk itu
di sela daun-daun ubi jari
tangan-tangan memainkan tojok
meliukpukau serupa perempuan menari
menaja karya sang begawan
dangdut koplo senantiasa mengisi hari-hari berdebu
menyalahidupkan lagi periuk-periuk berjelaga
yang sekian lama terbaring kering
sembari mengembara penat lagu masa depan

Senja ini kemarau kerontang
menderu lagi kisah lara rakyat jelata
memain-mainkan tudung saji
mengeja sepi sembari menyemai luka di kepala
tentang anak-anak yang meronta
setiap hari mesti menahan nyeri
lantaran harga-harga meninggi
tak ada lagi gending dolanan
tak terdengar lagi geguritan
mengiringi tergelincirnya musim
sebab kita mesti puasa
hingga esok kembali senja

2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun