Senja ini kemarau memuncak
dari jauh buah sawit berlompatan
berebut tempat memenuhi truk itu
di sela daun-daun ubi jari
tangan-tangan memainkan tojok
meliukpukau serupa perempuan menari
menaja karya sang begawan
dangdut koplo senantiasa mengisi hari-hari berdebu
menyalahidupkan lagi periuk-periuk berjelaga
yang sekian lama terbaring kering
sembari mengembara penat lagu masa depan
Senja ini kemarau kerontang
menderu lagi kisah lara rakyat jelata
memain-mainkan tudung saji
mengeja sepi sembari menyemai luka di kepala
tentang anak-anak yang meronta
setiap hari mesti menahan nyeri
lantaran harga-harga meninggi
tak ada lagi gending dolanan
tak terdengar lagi geguritan
mengiringi tergelincirnya musim
sebab kita mesti puasa
hingga esok kembali senja
2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI