Suara-suara menghela pinggiran kota
menakar malam dalam sekelebatan
waktu baginya hanyalah katalis
demi tenggelamnya serangkai angka
sebab perjalanan serupa debu-debu trotoar
menderu ditelan riuh kendaraan
hilang dan sekejap kembali pulang
Kita adalah orang-orang dari cerobong pabrik
setia menyusun nasib dari tetes-tetes keringat
melumer denyar kota pada lelap yang sekejap
dan berjejal rumah-rumah petak
karib menulisi airmata
Setelah mimpi terus menjadi mimpi
maka letakkan jeda bagi luka-luka
lalu petakan skenario pada jalan berikutnya
Imaji-Sungai Putih, Ultimo Oktober 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!