Serpih sejarah menyempil setiap syaraf
mengembara di rimba-rimba gerilya
tanah basah mengujung darah
mengelupas jiwa-jiwa resah
di setiap persinggahan masa
mereka juga harus berteriak
meski serak
~Merdeka!
Kemerdekaan lumer di kaki-kaki lima
koyak moyak di sepanjang trotoar
melebur merah putih di umbul-umbul
membuyar pagar dan patok-patok jalan
kemudian memuai ditelan riuh karnaval
Kita masih terus saja melangitkan koar
di sosial media juga setiap mimbar
menjadi slogan yang bara
setiap agustus tiba
~Merdeka!
Nasionalisme berkarat sekarat
kurindu gelora menyemangat
gempita membumikan jiwa
di ladang-ladang cinta tanah air kita
Imaji, 13 Agustus 2016. 06:37
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H