Pada perjamuan bathin kali ini
aku mengemasi garis dan titik
kemudian memadunya satu-satu
arsiran itupun melekat erat
menyublim memetakan angka-angka
pada rajutan tarikh masehi
memprasasti tanda menjadi sejarah
: dua puluh oktober dua ribu empat belas
Memikirkan rakyat, Pak!
Aku melihat kerut keningmu berlipat-lipat
sebab hujat tak berhenti menggeliat
meski kerjamu tak kenal waktu menunggu
bahkan untuk tidur saja mesti mengeja jeda
senyum selalu menyapa dan tetap kerja
kau tancapkan marka tol Jawa-Sumatera-Kalimantan-Papua
bendungan-bendungan pun menjadi nyata
lalu MRT dan LRT menghiasi sebagian negeri
kapal-kapal mengalirkan lagi jiwa-jiwa maritim
merajai di negerinya sendiri
Melihat hasil kerjamu, Pak!
Aku terkesiap terperanjat
sebab perubahan-perubahan itu menggila
melahirkan lagi rencana-realita yang mangkrak
sekian lama digerogoti kutuk busuk menyaru rakyat
Mari rehat sejenak, Pak!
Ambil gethuk dan jajanan pasar
jangan lupa tempe yang menjadi favoritmu
kemudian lahap dengan nikmat
dengarkan juga lantang Hetfield berteriak
pada hentakan serasi Lars Ulrich
ditingkahi duet Kirk Hammett dan Robert Trujillo
“Say your prayers little one
don't forget, my son
to include everyone
Tuck you in, warm within
keep you free from sin
till the sandman he comes
Sleep with one eye open
gripping your pillow tight”
kerja, kerja, kerja!
Sungai Putih, 17 Desember 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H