Mohon tunggu...
JENI SULISTYOWATI
JENI SULISTYOWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - jeni

Jangan Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keberadaan Sumber Daya Tenaga Kerja dalam Proses Produksi Pertanian

16 Mei 2022   21:45 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2022

BAB 1. PENDAHULUAN

  • Bagaimana dampak pandemi Covid-19 di sektor pertanian terutama pada sumber daya manusia?
  • Bagaimana pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 terutama pada sektor pertanian?

  • Mengetahui dampak pandemi Covid-19 di sektor pertanian terutama pada SDM
  • Mengetahui pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 pada sektor pertanian

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setelah industri manufaktur dan perdagangan. Pada tahun 2019, nilai tambah dan tingkat produksi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai Rp. 1.354 triliun atau 12,4% dari PDB nasional (BPS, 2020). 

Sektor pertanian menyerap tenaga kerja yang cukup besar, terutama di daerah pedesaan. Pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja sebanyak 137,91 juta orang. Sektor pertanian menyerap angkatan kerja terbesar, yaitu sebesar 29,04% dengan diikuti sektor perdagangan dan manufaktur masing-masing sebesar 18,63% dan 14,09% (BPS, 2020).

Terdapat sejumlah faktor yang dapat menghambat perkembangan sektor pertanian Indonesia. Selain ketersediaan lahan, tingkat produksi pertanian belum optimal. Terkait dengan kemampuan pelaku sektoral yang berdampak pada tingkat inovasi dan penguasaan teknologi yang relatif rendah. Rendahnya kemampuan tersebut menyebabkan produksi sektor pertanian belum optimal. Upaya peningkatan kemampuan pelaku sektor pertanian diperlukan agar meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional (Dahiri&Fitri, 2020).

Fenomena munculnya virus Covid-2019 yang melanda ke seluruh dunia menyebabkan dampak buruk seperti krisis kesehatan dan perekonomian secara global menurun. Terjadinya peningkatan kasus Covid-19 menyebabkan puluhan juta jiwa telah terinfeksi dan banyak korban yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sejak 2 maret 2020. Laju pertumbuhanekonomi Indonesia mengalami penurunan selama pandemi Covid-19, pada tahun 2019 laju pertumbuhan ekonomimasih positif 5,02% sedangkan pada tahun 2020 laju pertumbuhanya mengalami penurunan yakni negatif -2,07% (BPS, 2021).

Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi kehidupan manusia. kehidupan sehari-hari menjadi lebih sulit, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang terkena pembatasan sosial (Fry-Bowers&Qarnain et al., 2020). Kerugian ekonomi dan non ekonomi dialami oleh semua sektor (Chakraborty, dkk, 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun