- Sistem Keuangan: Sistem keuangan Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, seperti larangan riba, gharar, dan maysir. Sistem ini menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti bank syariah, sukuk, dan wakalah.
- Sistem Produksi: Sistem produksi Islam menekankan pentingnya keadilan dan efisiensi. Sistem ini mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan mempromosikan produksi yang halal dan berkualitas.
- Sistem Distribusi: Sistem distribusi Islam bertujuan untuk memastikan bahwa barang dan jasa tersedia secara adil dan merata bagi semua anggota masyarakat. Sistem ini mendorong penggunaan mekanisme distribusi yang transparan dan akuntabel.
- Sistem Konsumsi: Sistem konsumsi Islam menekankan pentingnya kesederhanaan dan menghindari pemborosan. Sistem ini mendorong konsumsi yang bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan.
 Tantangan dan Peluang
 Penerapan sistem ekonomi Islam di dunia nyata menghadapi beberapa tantangan, seperti:
 - Kurangnya Kesadaran: Masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep dan prinsip ekonomi Islam.
- Kurangnya Infrastruktur: Infrastruktur yang mendukung sistem ekonomi Islam, seperti bank syariah dan lembaga keuangan syariah, masih terbatas.
- Persaingan dengan Sistem Ekonomi Konvensional: Sistem ekonomi Islam harus bersaing dengan sistem ekonomi konvensional yang sudah mapan.
 Namun, sistem ekonomi Islam juga memiliki peluang besar untuk berkembang, seperti:
 - Meningkatnya Minat terhadap Ekonomi Syariah: Semakin banyak orang yang tertarik pada ekonomi syariah karena nilai-nilai moral dan etika yang terkandung di dalamnya.