Karakteristik dan Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam
 Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang berlandaskan pada ajaran Islam, bertujuan untuk menciptakan tatanan ekonomi yang adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Sistem ini berusaha menyeimbangkan kepentingan individu dan masyarakat, serta memperhatikan dimensi spiritual dalam aktivitas ekonomi.
 Karakteristik Ekonomi Islam
 Sistem ekonomi Islam memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari sistem ekonomi lainnya, seperti kapitalisme dan sosialisme. Berikut adalah beberapa karakteristik utama:
 - Keadilan: Ekonomi Islam menjunjung tinggi prinsip keadilan, yang termanifestasikan dalam sistem bagi hasil (profit and loss sharing). Sistem ini memastikan bahwa keuntungan dan kerugian dibagi secara adil antara pemilik modal dan pekerja.Â
- Keseimbangan: Ekonomi Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Sistem ini bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua anggota masyarakat, bukan hanya segelintir orang kaya.Â
- Moralitas: Ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika Islam. Sistem ini melarang praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (judi).Â
- Kepemilikan Multijenis: Ekonomi Islam mengakui berbagai bentuk kepemilikan, termasuk kepemilikan pribadi, kepemilikan bersama, dan kepemilikan publik. Sistem ini mendorong penggunaan kepemilikan untuk mencapai kesejahteraan bersama.Â
- Orientasi pada Kebaikan Bersama: Ekonomi Islam bertujuan untuk mencapai kebaikan bersama, bukan hanya keuntungan pribadi. Sistem ini mendorong aktivitas ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.Â
 Rancang Bangun Ekonomi Islam
 Rancang bangun ekonomi Islam mencakup berbagai aspek, mulai dari sistem keuangan hingga sistem produksi dan distribusi. Berikut adalah beberapa komponen utama dalam rancang bangun ekonomi Islam: