Mohon tunggu...
Jenilda Melyana
Jenilda Melyana Mohon Tunggu... -

I'm Jenilda Melyana. so many hobbies I love, including writing, especially Blogging.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nabung Pohon, Nabung Uang, Nabung Usia Bumi

10 Mei 2013   16:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan tentang panasnya cuaca atau kondisi cuaca yang panas terik tiba-tiba mendadak hujan, belum lagi banjir yang selalu menjadi langganan tetap setiap tahunnya. Pernahkah kita berpikir apa yang menyebabkan hal tersebut? Sadarilah bahwa hal ini sangat berkaitan erat dengan keberadaan populasi pohon yang mulai menipis. Yah, apalagi kalau bukan akibat dari aktivitas penebangan pohon atau yang disebut dengan Deforestasi.

Negara kita Indonesia ini merupakan negara ketiga di dunia dengan populasi hutan hujan tropis terluas setelah Brazil dan Republik Kongo. Hutan kita begitu kaya akan spesies flora dan fauna hingga disebut sebagai Pusat Keanekaragaman Hayati (Centre of Biological Diversity). Di samping itu, Indonesia juga kaya akan keanekaragaman ekologis di mana terdapat banyak tipe-tipe hutan yang menjadikannya dijuluki sebagai Plasma Nutfah. Tak hanya itu saja, Indonesia memiliki fungsi vital lain pula dengan menjadi Paru-paru Dunia. Hutan hujan tropisnya menjaga kestabilan iklim dunia dengan menyerap gas CO2 atau karbondioksida di atmosfer yang berasal dari residu industri, polusi kendaraan bermotor, sehingga mengurangi efek rumah kaca.

Jadi, Hutan adalah Aset Negara yang wajib kita jaga kelestariannya.

[caption id="attachment_242629" align="aligncenter" width="320" caption="sciencedaily.com"][/caption]

Tapi sangat disayangkan, dewasa ini keberadaan hutan terancam punah. Banyak habitat dan spesies berada dalam ancaman serius akibat tindakan deforestasi. Antara tahun 1990 hingga 2005, Indonesia telah kehilangan 28 Juta Hektar hutan, termasuk 21.7 Juta diantaranya merupakan hutan yang masih perawan atau belum tersentuh. Hutan Indonesia menjadi satu di antara yang paling terancam keberadaannya di dunia. Kerusakan hutan disebabkan oleh aktivitas penebangan (logging), operasi penambangan, konversi pertanian skala besar, pengalihan lahan, serta aktivitas pertanian.

Sedangkan data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia menyatakan bahwa sejak tahun 1985-1997 Indonesia telah kehilangan 1,5 juta hektar pertahunnya dan diperkirakan sekitar 20 juta hutan produksi yang tersisa. Berdasarkan hasil analisis WWF dan GWF dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia.

Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektar kawasan hutan di Indonesia dengan laju deforestasidalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektare per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama.

Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

Siapa yang tidak prihatin dengan keadaan ini? Kondisi bumi kian mengenaskan akibat pembalakan hutan demi keuntungan pribadi manusia. Sebagian orang tak bertanggung jawab mengeruk keuntungan sementara satwa-satwa penghuni hutan dalam keadaan terancam kehidupannya bahkan banyak manusia lainnya turut harus menjadi korban akibat dampak kegiatan pengrusakan hutan yang mereka lakukan.

Banyak bentuk kepedulian masyarakat yang diekpresikan melalui banyak hal seperti misalnya perayaan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April. Hari Bumi dicanangkan oleh seorang Senator Amerika Serikat sekaligus pengajar lingkungan hidup, Gaylord Nelson dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan aspirasi masyarakat terhadap bumi dan terutama kepedulian terhadap masalah yang tengah dialami bumi saat ini.

Selain peringatan Hari Bumi atau Earth Day setiap tahunnya, bentuk aspirasi lainnya yang menunjukkan penentangan terhadap tindakan merusak hutan maupun lingkungan adalah lewat lagu dan film. Nah, sebagai selingan sejenak mari kita simak review-nya.

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang

Berpadu dengan jerit isi rimba raya

Tawa kelakar badut-badut serakah

Dengan HPH berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka

Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu...

Oh mengapa.....

Oh...oh...ooooo......

Jelas kami kecewa

Menatap rimba yang dulu perkasa

Kini tinggal cerita

Pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui

Tanah kering kerontang

Banjir datang itu pasti

Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi

Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka

Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja

Oh...oh...ooooo......"

Pernahkah anda mendengar penggalan lirik lagu di atas? Ya, lirik-lirik lagu berjudul “Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi” yang sarat makna tersebut dinyanyikan oleh Iwan Fals. Musisi yang banyak menyoroti kebobrokan manusia yang mampu menyentuh nurani banyak penggemarnya. Dari penggalan lirik lagu tersebut, kita menyadari bahwa memang jelas kita kecewa karena isi rimba telah tak memiliki tempat berpijak lagi.

Selain syair-syair lagu yang didendangkan, banyak film juga didedikasikan sebagai media penyampaian kepada masyarakat bahwa kondisi alam kita akibat deforestasi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, dan menjadi imbauan untuk berupaya menghentikannya.

Ice Age

[caption id="attachment_242618" align="alignleft" width="192" caption="fanpop.com"]

1368162837842481433
1368162837842481433
[/caption]

Film Animasi ini bercerita tentang pengalaman satwa-satwa di belahan bumi utara yang berjuang mencari daratan baru ketika daratan yang mereka tinggali mulai tenggelam oleh es. Hal ini sudah mulai terlihat saat ini di mana jumlah daratan di daerah kutub sudah mengalami penurunan akibat pencairan es. Fenomena ini terjadi akibat pemanasan global yang menjadi isu perbincangan dekade ini.

Nobita and The Green Giant Legend

[caption id="attachment_242631" align="alignleft" width="216" caption="canime.wordpress.com"]

1368166741658596476
1368166741658596476
[/caption]

Meskipun serial Doraemon biasanya cenderung lebih berupa cerita      fiksi yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata, tetapi dalam film ini  mengingatkan kita agar selalu mencintai dan menjaga kelestarian  alam. Film ini menyadarkan manusia untuk tidak melakukan  penebangan hutan secara liar tanpa menanaminya kembali sehingga  hutan menjadi gundul.

WALL-E

[caption id="attachment_242620" align="alignleft" width="144" caption="en.wikipedia.org"]

1368163230832690338
1368163230832690338
[/caption] Film animasi Disney ini menceritakan tentang kondisi bumi yang sangat tragis karena tidak dapat ditinggali lagi akibat telah dipenuhi sampah hasil pembuangan dari perusahaan Buy N Large yang tidak bertanggung jawab. Diciptakanlah Wall-E (Waste Allocation Load Lifter-Earth-Class), robot kecil yang diprogram untuk melakukan pembersihan dengan tugas membersihkan sampah yang menumpuk.

Nah, bagaimana jika hal-hal yang digambarkan dalam film-film di atas benar-benar terjadi? Tentunya kita tidak bisa membayangkan jika hal-hal buruk itu menimpa bumi kita. Jika dalam film Wall-E bumi tidak dapat ditinggali lagi akibat penuh oleh tumpukan sampah, lantas mau pindah ke manakah kita?

Mulailah Beraksi Menabung Pohon

[caption id="attachment_242623" align="alignleft" width="210" caption="multiwood.in"]

13681638641377545807
13681638641377545807
[/caption] Upaya menanam pohon pada umumnya dapat dilakukan dengan cara Reboisasi dan Penghijauan.

Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat di dalam kawasan hutan. Reboisasi meliputi kegiatan pemudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam kawasan hutan termasuk reboisasi.

Sedangkan penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanaman milik rakyat dengan tanaman keras, misanya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk hijau, dan rumput pakan ternak. Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya.

Langkah penghijauan merupakan langkah yang cukup mudah untuk dilakukan setiap individu. Setiap orang dapat berpartisipasi menanam tanaman atau pohon pada lahan di lingkungan sekitarnya, misalnya halaman rumah, lingkungan sekolah, area perkantoran, dan lahan-lahan kosong lainnya. Kita bisa berpartisipasi menabung pohon di lingkungan kita untuk menambah jumlah lahan hijau terbuka. Dampaknya akan dapat kita rasakan baik dalam jangka waktu panjang. Berikut adalah manfaat dari menanam pohon sbb.

1.Manfaat Estestis (Keindahan)

Beberapa jenis pepohonan hijau memiliki bentuk yang indah sehingga ditanam tidak hanya dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat tetapi juga sebagai tanaman hiasan, seperti pohon cemara dan pohon palm. Karena bentuknya yang indah terutama jika ditata sedemikian rupa, maka pepohonan ini banyak ditanam sebagai penghias taman agar terlihat hijau dan asri.

2.Manfaat Orologis

Dengan adanya akar pohon yang tertanam dalam tanah, maka akan mencegah erosi atau pengikisan tanah.

3.Manfaat Hidrologis

Dengan banyaknya populasi pepohonan di suatu wilayah, maka pepohonan itu akan menyerap air hujan sehingga dapat menjaga persediaan air tanah yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk lainnya.

4.Manfaat Klimatologis

Jika di suatu daerah yang asri dengan banyaknya pepohonan, sudah tentu udaranya akan terasa sejuk karna pohon membantu menurunkan temperatur udara.

5.Manfaat Protektif

Begitu banyak manfaat pohon dalam hal proteksi seperti melindungi dari terik sianr matahari, angin kencang, debu, dsb.

6.Manfaat Higienis

Tumbuhan hijau berfungsi membersihkan udara dengan menyerap zat karbondioksida (CO2) dan menghasilkan Oksigen (O2).

7.Manfaat Edukatif

Ada begitu banyak spesies tanaman yang dijadikan sebagai bahan penelitian atau disebut laboratorium alam, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

8.Manfaat Ekonomis

Berikut ini manfaat pohon yang banyak kurang disadari oleh manusia. Selain memiliki begitu banyak manfaat bagi kesehatan dan keseimbangan lingkungan, pohon juga memberi manfaat ekonomis, misalnya menghemat biaya AC atau pendingin ruangan. Tahukah anda bahwa dengan menanam pohon di tempat yang tepat di sekeliling rumah, dapat menghemat biaya AC hingga 50%. Ini dikarenakan suhu rumah menjadi sejuk karena adanya pohon yang menghalangi sinar matahari secara langsung dan juga menghasilkan oksigen yang baik bagi pernapasan. Nah tentunya lumayan jika kita dapat menghemat sebagian dana yang dikeluarkan untuk biaya AC. Uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya ataupun dengan ditabung.

Sedikit informasi, mau tahu tabungan yang bayar tagihan bulanan mudah, tarik tunai luar negeri gratis, bebas pemotongan biaya administrasi, tarik tunai di ATM lain gratis, atau transfer ke semua bank di Indonesia bebas biaya?

Nabung di Tabungan CIMB Niaga X-tra, kamu bisa mengakses tabunganmu di manapun dan kapanpun, dan bisa dengan gadget apapun. Buktikan sendiri KEHEBATANNYA dengan Nabung di Tabungan CIMB Niaga X-tra! Cek detailnya di website CIMB Niaga ya……

1368163488608992497
1368163488608992497

Jadi kesimpulannya, dengan Nabung Pohon berarti juga Nabung Uang dan Nabung Usia Bumi kita menjadi lebih lama!

Referensi:

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembalakan_liar

http://www.1miliarpohon.com/gogreen/mari-menanam-pohon-hijaukan-bumi-kita

http://www.illegal-logging.info/approach.php?a_id=85

http://ngeblogitukeren.blogspot.com/2013/04/Peringatan-Hari-Bumi-Wujud-Cinta-Bumi.html

http://angkatigabelas.blogspot.com/2012/04/film-kartun-yang-mengingatkan-kita-pada.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun