Setiap tahun, bulan Desember menjadi bulan spesial yang selalu ditunggu-tunggu. Desember selalu datang dengan dekorasi dan alunan lagu-lagu Natal yang mulai dipasang di pusat perbelanjaan maupun di rumah-rumah masyarakat yang merayakannya.
Bagi penulis, dan mungkin juga bagi Anda, Desember selalu identik dengan tiga hal, yaitu: sukacita, hadiah, dan liburan akhir tahun.
Hampir dua tahun pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia, tiga hal tersebut yang awalnya sederhana menjadi hal yang sangat berharga.
Tahun 2021 menjadi tahun yang berat untuk kita, khususnya pada pertengahan tahun ini. Kabar dukacita datang silih berganti, pertemuan dan liburan dengan orang-orang terkasih yang harus ditunda.
Liburan Menjadi Lebih Mudah
Beruntung pada paruh akhir tahun ini penambahan kasus positif COVID-19 mulai menurun berkat kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan pandemi dan juga keturutsertaan masyarakat Indonesia melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Desember tahun ini pun datang beriringan dengan sukacita, hadiah, dan liburan akhir tahun.
Seiringan dengan COVID-19 yang mulai terkendali di berbagai penjuru dunia, liburan antarnegara mulai dimudahkan dengan berbagai kebijakan dari negara tujuan.
Misalnya, jika ingin menghabiskan liburan akhir tahun di ibu kota Qatar, Doha, kebijakan untuk masyarakat Indonesia yang berlibur adalah: sudah divaksin sebanyak dua dosis, melampirkan hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction), tes serologi antibodi jika vaksin yang diterima di luar merek vaksin yang disetujui pemerintah Qatar (Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson), dan karantina selama dua hari di hotel.
Liburan Aman di Masa Pandemi COVID-19
Liburan ke luar negeri di mana harus menghabiskan berjam-jam di pesawat pada masa pandemi mungkin tidak sama lagi seperti dulu.
Menggunakan masker ketika beristirahat di pesawat atau harus melepaskan masker di pesawat yang ramai ketika makanan dihidangkan mungkin tidak nyaman dan menakutkan untuk sebagian orang, atau yang biasa kita sebut dengan “parno”.