Personel perempuan dalam Kontingen Garuda
Patut berbangga diri, Indonesia adalah salah satu dari negara yang rutin bahkan dipuji oleh PBB karena aktif mengirimkan pasukan perempuan penjaga perdamaian.Â
Di Indonesia, mereka yang rela mengorbankan nyawanya untuk perdamaian dunia disebut sebagai Kontingen Garuda atau Pasukan Garuda.
Dikutip dari artikel Kementerian Luar Negeri Indonesia (29/08/20), terdapat 5.327 perempuan Indonesia atau 6,4% dari 82.245 yang ikut serta membawa perdamaian dunia di zona perang dan pasca perang.Â
Sebagai salah satu penyumbang personel wanita terbesar, mereka tersebar di Lebanon, Kongo, Afrika Tengah, Sudan Selatan, Darfur, Mali dan Sahara Barat.Â
Indonesia yang aktif dalam usaha membangun perdamaian dunia pun sudah mengirim pasukan perempuan sejak tahun 1999, di mana saat itu terdapat 570 personel perempuan.
Lebih efektif dibanding rekan prianya
Peran para perempuan berjasa ini tentu bukan tanpa bukti. Mereka dipastikan terus memberikan dampak positif dalam zona perang, khususnya dalam mendukung peran perempuan dalam membangun perdamaian dan melindungi hak-hak perempuan.
Dikutip dari PBB, personel perempuan sukses dalam melakukan peran yang sama, dengan standar yang sama, dalam kondisi yang sama sulitnya seperti rekan laki-lakinya.Â
Mereka juga memiliki kemungkinan yang lebih kecil dibanding rekan laki-lakinya untuk menggunakan kekerasan (para peacekeepers ditekan untuk menggunakan kekerasan sekecil mungkin) dan lebih mudah membangun kepercayaan dengan komunitas di daerah konflik.
Penulis mengambil contoh di Namibia, Rwanda, dan Afrika Selatan, dimana masyarakat lokal menganggap penjaga perdamaian perempuan lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan, kurang mengancam dan lebih terbuka kepada masyarakat.