Salah satu hal unik mengenai Kota Pontianak yang jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia adalah banyaknya Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) swasta di kota ini. Bagaikan dua merek minimarket yang saling bersaingan, tidak lebih dari radius 20 meter Anda dapat menemukan YPK swasta yang siap siaga membantu masyarakat. Misalnya dari area tempat tinggal penulis, terdapat 5 YPK swasta yang letaknya tidak berjauhan dan berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang padat penduduk.
Berbeda dengan daerah lain dimana pemadam kebakaran kebanyakan atau hampir seluruhnya didirikan dan dikelola oleh pemerintah, di Pontianak kebanyakan pemadam justru didirikan dan dikelola oleh yayasan. Para anggota pemadam kebakaran ini  seluruhnya adalah relawan yang rela mempertaruhkan nyawanya tanpa menerima bayaran sepersen pun. Bukan hanya tidak dibayar, para relawan juga tidak memiliki asuransi.Â
Dikutip dari wawancara Pikiran Rakyat dengan salah satu relawan pemadam kebakaran bernama Ati, ia menyatakan:
"Ini murni panggilan jiwa kami untuk menolong walaupun kami tidak dibayar".Â
Kota Pontianak bahkan disebut-sebut sebagai kota dengan YPK swasta terbanyak di Indonesia, dimana pada tahun 2019 tercatat terdapat 52 pos YPK yang tersebar di seluruh Kota Pontianak. Angka ini terus bertambah setiap tahunnya melengkapi keberadaan dari pemadam kebakaran milik pemerintah Kota Pontianak.Â
Saking banyaknya pemadam kebakaran di Pontianak, jalan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran selalu macet seakan-akan para relawan ini mengantre bahkan 'berebut' untuk menjinakkan api tersebut.
Filosofi turun temurun yang mendarah daging
Setiap tahunnya, YPK swasta di Kota Pontianak terus bertambah disebabkan oleh potensi kebakaran yang cukup tinggi. Bukan hanya menjinakan api dari kebakaran rumah, kebakaran hutan dan lahan juga kerap terjadi di Pontianak ketika memasuki musim kemarau.
Salah satu filosofi unik nan mulia yang selalu dipegang oleh para relawan ini adalah:Â
"Yang mampu mengeluarkan sumbangan berupa dana, yang belum mampu mengeluarkan tenaga."
Filosofi ini pun dipegang oleh masyarakat Pontianak secara turun temurun, dimana masyarakat yang mampu akan membantu dengan memberikan dana. Dana tersebut kemudian digunakan untuk kepentingan operasional seperti membeli atau memperbaiki mobil pemadam, membeli atau memperbaiki mesin pemadam hingga perlengkapan seperti selang ataupun bensin.
Untuk mereka yang belum mampu memberikan sumbangan, sudah seperti sebuah kewajiban untuk ikut serta menjadi relawan pemadam kebakaran. Relawan ini pun memiliki jobdesk-nya masing-masing, dari menjadi bendahara, supir mobil pemadam, jaga ronda malam, dokumentasi, hingga mereka yang wajib memberikan informasi ke masyarakat lewat Facebook YPK-nya.
Berbeda dengan pemadam kebakaran pemerintah yang memiliki mesin canggih dengan perlengkapan keamanan personil yang lengkap, relawan dari YPK swasta ini hanya memiliki mesin seadanya yang kadang harus dibeli dengan uang pribadi atau uang donatur. Walaupun bermodal helm proyek, sepatu bekas sumbangan dari TNI serta seragam dari donatur, mereka tetap berangkat untuk menolong.Â