Perkembangan jaman yang semakin modern turut mengembangkan teknologi yang semakin canggih melahirkan New media atau yang biasa dikenal dengan media sosial. Media sosial adalah salah satu platform yang biasa digunakan untuk berkomunikasi, mencari informasi dan berita.Â
Media sosial menjadi wadah untuk memelihara hubungan sosial melalui distribusi informasi dengan berbagai bentuk jaringan sosial sehingga bisa meningkatkan adaptasi sosial dan budaya.
Awal bulan Desember 2021, dunia perfilman Indonesia kembali menghadirkan film-film terbaik salah satunya adalah Film 'Yuni'. Film 'Yuni' adalah hasil karya dari Sutradara asal Indonesia bernama Kamila Andini. Film ini berhasil menang dalam ajang 'Toronto Film Festival' dan terpilih mewakili Indonesia di ajang Piala Oscar 2022.
Penggunaan bahasa dalam film ini ialah bahasa Sunda dan Jawa Banten. Film ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Yuni yang diperankan oleh Arawinda Kirana, mempunyai mimpi yang sangat besar, sehingga ia menolak lamaran dua orang pria yang tidak ia kenal. Dalam beberapa keyakinan mengatakan bahwa, "ketika seorang perempuan menolak tiga lamaran maka dirinya tidak akan pernah menikah".
Beberapa orang masih memegang budaya patriarki yang menganggap bahwa pernikahan dini, keperawanan, perempuan ditakdirkan hanya untuk mengurus perkerjaan rumah (menyapu, ngepel, masak, cuci pakaian, dsb). Hal-hal dalam film ini-lah yang membuat orang-orang merasa related dan berminat untuk menonton film ini.
Film ini memiliki pola budaya yang sangat mencirikan tentang budaya Indonesia, mulai dari pakaian, Bahasa, jajanan sekolah/ makanan, dan latar tempat. Perilaku tokoh utama dalam film ini sangat bertentangan dengan keadaan yang ada disekitarnya, dimana Yuni ingin dirinya untuk sukses dan maju sedangkan keluarga nya ingin dirinya untuk menikah.
Di Indonesia sendiri masih ada beberapa orang yang beranggapan bahwa seorang wanita kodratnya ialah mengurus rumah. Tetapi melalui film ini ingin menunjukkan bahwa wanita juga bisa seperti pria yang bisa sukses dan maju. Terdapat perpaduan budaya antara budaya daerah Indonesia dengan budaya modern dalam film ini, ditunjukkan dimana Yuni bertemu dengan Suci (Asmara Abigail) dan Suci membawa Yuni dunia yang modern, luas, bebas, dan lepas.
Trailer dan sinopsis dari film 'Yuni' sedang banyak diperbincangkan dalam berbagai platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Twitter. Penggunaan media sosial sebagai wadah untuk mempromosikan sebuah film sangatlah tepat, karena saat ini orang-orang cenderung aktif dalam media sosial. Dengan alur cerita yang mengambil budaya dan identitas Indonesia yang dominan, serta pengambilan visual yang menarik membuat film ini semakin keren dan wajib untuk ditonton.
Media sosial memiliki peran penting untuk membangun, memperluas, dan memberikan dukungan kepada film Yuni, agar nantinya ketika audiens atau masyarakat melihat poster, trailer maupun sinopsis film ini lewat pada timeline media sosial, mereka pasti akan mencari tahu tentang film ini dan pastinya akan menonton film ini di bioskop. Penggunaan media sosial secara langsung sangat efektif karena bisa mengenalkan dan mempromosikan suatu film, salah satunya ialah film Yuni.
Dalam hal ini kita bisa melihat kehebatan media sosial dalam mempromosikan film Yuni yang sangat bagus bagi saya. Dengan mengangkat perspektif dari budaya Indonesia film ini berhasil memikat hati saya untuk menonton film ini di bioskop. Untuk teman-teman yang tertarik untuk menonton film Yuni, kalian bisa menonton film Yuni di seluruh bioskop kesayangan kalian.