Mohon tunggu...
Jeni Luthfi Araya
Jeni Luthfi Araya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon mahasiswi baru Sekolah Vokasi IPB angkatan 58

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

19 Juli 2021   13:38 Diperbarui: 19 Juli 2021   13:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang tengah mewabah di Indonesia belum juga berakhir. Setiap harinya semakin banyak masyarakat Indonesia yang terpapar virus Covid-19. Virus yang tidak memandang usia ini bisa menyerang siapa saja, mulai dari balita, remaja, hingga lansia. Sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada bulan Desember 2019, kini virus Covid-19 telah menjadi kasus pandemi di seluruh belahan dunia.

Dilansir dari CNN Indonesia, kasus positif virus Covid-19 bertambah 27.913 pada hari Sabtu (3/7). Tambahan kasus tersebut membuat total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.256.851 kasus sejak diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Maret 2020. Dari total kasus tersebut 1.915.147 diantaranya sembuh, 60.027 meninggal, dan 281.677 merupakan kasus aktif. Kenaikan kasus Covid-19 terjadi seusai libur panjang Idul Fitri, banyak masyarakat yang nekat berpergian mudik keluar kota dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Ditengah peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, pemerintah telah memberikan program vaksinasi kepada masyarakat. Hingga kini sudah banyak masyarakat yang mengikuti program vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi ini sendiri pertama kali dilaksanakan pada hari Rabu (13/1) di Istana Negara. Vaksin pertama di Indonesia diberikan kepada bapak Presiden Joko Widodo. Selain Presiden, sejumlah pejabat, tokoh agama, serta perwakilan masyarakat juga turut mengikuti program vaksinasi tersebut. Vaksinasi Covid-19 ini merupakan langkah pemerintah guna menekan penularan virus Covid-19.

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama diperuntukkan untuk petugas kesehatan dengan target 1.468.764 orang. Tahap kedua untuk petugas pelayanan publik dan lansia dengan masing-masing targetnya sebanyak 17.327.167 dan 21.553.118 orang. Tahap ketiga untuk masyarakat di daerah rentan penularan dengan target 63,9 juta orang. Sedangkan tahap keempat untuk  masyarakat umum dengan pendekatan klaster, ditargetkan 77,7 juta orang.

Diberitakan Kompas.com, sampai saat ini Indonesia sendiri telah menerima total 73,9 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin seperti Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca. Vaksin jenis Sinovac, AstraZeneca, Novavax, dan Pfizer akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah. Sedangkan vaksin jenis Sinopharm dan Moderna digunakan untuk program vaksin gotong royong. Vaksin gotong royong merupakan program vaksinasi mandiri  menggunakan jenis vaksin berbeda dari program vaksinasi pemerintah.

Pemerintah mulai menargetkan pelaksanaan program vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun. Hal ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran virus Covid-19 pada anak-anak. Hingga tanggal 29 Juni 2021, hampir 260.000 kasus yang terkonfirmasi positif virus Covid-19 merupakan anak usia 0-18 tahun dan 108.000 kasus anak usia 12-17 tahun. Dari data tersebut dikabarkan lebih dari 600 anak usia 0-18 tahun meninggal dunia (Arnani 2021).

Pelaksanaan program vaksinasi anak usia 12-17 tahun mulai dilaksanakan pada bulan Juli ini, setelah dikeluarkannya izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan juga rekomendasi dari Penasehat Ahli Imunisasi Nasional. Program vaksinasi ini akan menggunakan vaksin jenis Sinovac produksi PT. Biofarma. Pada program vaksinasi ini akan diberikan dosis vaksin 0,5 ml sebanyak dua kali, dengan jarak pemberian tiap dosisnya minimal 28 hari. Pada awal Juni lalu, China sendiri telah menyetujui penggunaan darurat vaksin jenis Sinovac untuk anak usia 3-17 tahun.

Meskipun program vaksinasi sudah dilaksanakan di Indonesia, masyarakat harus tetap waspada dan berupaya menjaga diri dari ancaman virus Covid-19. Karena vaksin saja belum pasti membuat seseorang terhindar dari infeksi virus Covid-19. Banyak orang yang sudah divaksinasi bisa terpapar virus Covid-19, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran terhadap pelaksanaan protokol kesehatan. Oleh karena itu, mari kita ikuti program vaksinasi serta tetap jalani protokol kesehatan agar kita terhindar dari virus Covid-19 dan pandemi ini segera berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun