Mohon tunggu...
Jeng Tera
Jeng Tera Mohon Tunggu... -

Cerita sederhana yang disampaikan dengan bahasa sederhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Morning Talk: Antara Orang Pintar dan Paham

20 Desember 2010   06:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru aja tadi pagi saya dan 2 orang teman terlibat diskusi kecil di group BBM (BlackBerry Messenger).
Awalnya adalah tentang broadcast BBM tentang avatar hitam sebagai tanda simpatik saudara-saudara korban tragedi Gaza.

Akhirnya kami sampai pada pembahasan tentang: "Orang pintar tidak sama dengan PAHAM".
Ya ini yang MENURUT SAYA sedang jadi krisis di negara saya, negara kita.
Dimana beberapa orang berlomba merasa paling benar dengan dalih paling mengerti isi Kitab.
Dimana beberapa orang merasa paling berhak menghukum orang lain, karna merasa sudah menjalankan nilai-nilai Kitab dengan benar.
Semua hanya "merasa" saja.
Lalu siapa yang sebenarnya paling benar?? Wallahualam, sebenarnya yang nggak menyombongkan ibadahnya adalah yang sebaik-baiknya... :)

Oiya,
Ini terkait sedikit wacana ajaran di semua Kitab Suci yang ada.

Salah satu kawan saya adalah seorang Mualaf, which is dia udah tahu isi dari 2 kitab: Injil dan Al-Quran.

Saya sebagai awam biasa yang sejak lahir sudah terlahir sebagai Muslim, hanya dapat menanggapi bahwa, "pada hakekatnya semua alkitab mengajarkan kebaikan, namun kadang implementasi yang salah adalah karna pemahaman yang berbeda di tiap individu".

Dari perbincangan diatas, saya jadi teringat apa yang sering Ayah saya bilang, bahwa Jangan pernah mengecam kitab suci agama lain itu salah dan nggak bener, karna semua kitab suci turunnya dari Allah.

Dan.... baru saja tadi pagi sembari berangkat kekantor, saya dan teman dekat saya terlibat perbincangan tentang hubungan antara "habluminannas dan Habluminallah".
Saya berkesimpulan bahwa (ini hanya wacana dan pemikiran saya saja lho ya) :

- HABLUMINALLAH (hubungan vertikal antara umat dengan Tuhannya), adalah hubungan yang egois (dalam artian: pahala dan keuntungan ya untuk umat tersebut aja).
Juga, adalah mengandung Pamrih (karna mustahil tiap kita menjalankan ibadah tanpa mengharap pahala dan keberkahan dari Allah).

- HABLUMINANNAS (hubungan horizontal umat dengan sesamanya). Ini terdengar lebih wise.
Tidak egois, karna kita melakukan kebaikan untuk orang lain adalah untuk kebaikan orang lain, bukan untuk diri sendiri. Jika memang mendapat pahala dari apa yang kita lakukan terhadap orang lain, itu pahala dari kebaikan kita.
Efek Habluminannas saya rasa lebih dahsyat. Selain baik untuk manusia lainnya, alam, dan penghuni dunia ini, Pencipta pun senang... Karna dibalik pemahaman agama sesungguhnya adalah KEBAIKAN.

Hari ini tiba-tiba saja, pemahaman-pemahaman seperti itu muncul dan berputar di kepala saya, hingga di sela-sela kesibukan pekerjaan saya sempatkan untuk menuangkan apa yang saya sedang pikirkan itu.
Bukan berarti goyah iman dan berencana pindah agama, TIDAK SAMA SEKALI..
Saya hanya menghubungkannya dengan tragedi GAZA, dimana orang-orang tak berdosa dengan begitu saja dibunuh.
Abaikan saja kalau mereka beragama, maka dimana nilai KEMANUSIAAN mereka!!

TERKUTUKLAH MANUSIA YANG TIDAK BISA BERBUAT KEBAIKAN SAMA SEKALI !!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun