Mohon tunggu...
retno wulan
retno wulan Mohon Tunggu... -

Beroleh kesempatan ke luar negeri sejak tahun 2001, bekerja sekaligus memperluas cakrawala pandang. Awalnya iseng-iseng nulis diary, terus menjajal di Friendster dan Facebook untuk renungan rohani, tapi mau menjajal nih ke kompasiana untuk tulisan soal jalan-jalan di Eropa dan negara sekitarnya. Pandangan sebagai turis lokal tapi juga internasional.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dalam Badai Kehidupan... Bagi yang Mengalami Duka, Kesedihan dan Berharap Mukjijat

9 November 2010   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa yang terjadi dengan iman kita kalau segalanya hanya penderitaan dan kesulitan semata tanpa ada titik terang bahkan sampai akhir hidup? ApakahAlkitab berisi mukjijat dan keajaiban saja? Oh TIDAK…Allkitab juga menuliskan hal-hal mengerikan yang terjadi pada orang-orang percaya tanpa ada mukjijat dan keajaiban terjadi.Mau bukti?

Tulisanku kali inimemang cukup panjang, kuakui perlu berhari-hari untuk menuliskannya dan merenungkannya, tetapi aku yakin bermanfaat bagi kita semua. Sangat umum bagi kebanyakan dari kita bersyukur pada Tuhan apabila hal-hal baik terjadi, atauketika penderitaan , kesulitan hidup dipecahkan dengan suatu keajaiban dan mukjijat dalam hidup kita, bukan? Tetapi, apakah SALAH menyukai dan meminta Tuhan keajaiban dan mukjijat terjadi? TIDAK, tentu saja. Lalu.. Apakah benar hidup dalam Allah berarti akan selalu ada keajaiban dan mukjijat buat semua orang? Apakah pasti Allah akan membuat keajaiban dan membebaskan kita dari segala kesulitan dan penderitaan di dunia ini? Jawabannya..…BELUM TENTU dan TIDAK SELALU. Lho?Lho kok begitu? Bukankah Tuhan mengatakan ketoklah pintu, maka pintu akan dibukakan?

Kita berpikir kalau orang lain bisa memperoleh keajaiban, mukjijat dan kesembuhan, kita juga beroleh kesempatan yang sama, bukan? Keajaiban dan mukjijat yang terjadi memang membawa pengharapan dalam hidup kita. Mungkin kita akan membagikan cerita keajaiban dan kebaikanyang Tuhan telah perbuat dalam hidup kita dan akan menguatkan iman bagi yang lain, seperti umumnya kita dengar dalam kisah kesaksian di gereja.Yang bermasalah dengan keuangan, tiba-tiba ada rejeki nomplok sehingga masalah keuangan teratasi.

Yang jomblo, eh tiba-tibaTuhan menunjukkan dalam jodoh setelah berdoa bertahun-tahun dan akhirnya bertemu si dia, yang sakitdemam eh , dengan keajaiban , tiba-tiba dipulihkan.Yang nganggur, atas mukjijat eh tiba-tiba dapat pekerjaan.

Mungkin setelah berdoa dan berpuasa 7 hari 7 malam atau mungkin setelah berdoa siang malam atau mungkin setelah kita merintih dalam keputusasaan pada Tuhan..dan bummm.. mukjijat menjadi nyata. Kita menyebutnya Good News atau Kabar Gembira. Puji Tuhan. Hallelujah. Makanya ada seruan KKR Bersama, doa semalam suntuk, atau doa beranting dan lain sebagainya.Apakah salah? Tidak, tentu saja.Dalam Alkitab juga menyebutkan, ketekunan seseorang menggerakkan Allah, untuk melakukan keajaiban. Karena Elia meminta, maka hujan tidak turun selama tiga tahun.

Atau kita lihat dalam Alkitab, kisah Petrus yang dipenjarakan, tetapi dikeluarkan dari penjara oleh malaikat, bumm..keajaiban terjadi. Atau kisahlima roti dan dua ikan, Yesus memberi makan lima ribu orangsampai sisa dua belas bakul. Atau kisah mukjijat 10 orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus.

Kisah Petrus tiba-tiba mampu berjalan diatas air. Atau kisah Lazarus dihidupkan oleh Yesus Kristus dari dunia orang mati.Kisah Mesakh, Sadrach dan Abednego yang masuk ke perapian, tetapi selembar kainpun tidak terbakar. Kisah Paulus yang tidak mati setelah dipatuk ular berbisa di suatu pulau, sehingga ia sempat dianggap dewa.

Wow… Wah masih banyakmukjijat yang dibuat Tuhan terjadi dan tertulis dalam Alkitab. PujiTuhan! Dan kita sungguhsangat menyukai kesaksian semacam itu dan mukjijat yang terjadi.

Namun, pertanyaannya adalah Bagaimana kalau mukjijat, kebaikan maupun kejaiban tidak terjadi? Larikah kita, atau marahkah kita pada Tuhan karena tidak ada mukjijat maupun keajaiban yang terjadi dan mulai bergerak dengan cara dan upaya kita sendiri, pahit pada Allah, marah pada Allah atau malah menjadi atheis dan tidak percaya Tuhan?

Apa yang terjadi dengan iman kita kalau segalanya hanya penderitaan dan kesulitan semata tanpa ada titik terang bahkan sampai akhir hidup?

ApakahAlkitab berisi mukjijat dan keajaiban saja? Oh TIDAK…Allkitab juga menuliskan hal-hal mengerikan yang terjadi pada anak-anakNya tanpa ada mukjijat dan keajaiban terjadi. Mau bukti?

Yuk , kita lihatperspektif Tuhan dalam Firman…dan contoh yang tidak mengalami mukjijat atau menderita hingga akhir hidupnya… dan apa yang kita belajar dari hal itu…

Siapakah mereka?

1.Yohanes Pembaptis

Yohanes Pembaptis , yaitu iayang dari kandungan sudah ditakdirkan menjadi pembuka jalan kehadiran Yesus Kristus, hidup di padang gurun Yudea, dengan berbaju kulit kambing dan makan belalang, berseru-seru memberitakan kebenaran.

Lukas 1:13, 15,17 menuliskan: Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; 17)dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

Tetapi sebelum akhir hidupnya Yohanes Pembaptismalah dipenjara karena raja Herodes tidak menyukai tegurannya karena mengingatkan untuk tidak menikahi perempuan yang menjadi istri saudara laki-lakinya sendiri. Kebenaran tidak sedap didengar buat yang tidak hidup dalam kebenaran.

Matius 14:3-4 (3)Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. (4)Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"

Sungguh tragis akhir hidup Yohanes Pembaptis karena dipenggal kepalanya atas permintaan anak dari istri Herodes, gara-gara Herodes sudah terlanjur bersumpahuntuk memberikan apa saja karena tarian indah anak istrinya itudan tak mau malu di depan tamu-tamu undangannya.

Matius 14: 8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepalaYohanes Pembaptisdi sebuah talam."

Yohanes Pembaptis ternyata tetap mati dengan kepala dipenggal oleh perintah Herodes, ia ternyata tidak dihidupkan kembali oleh Yesus seperti Lazarus. Bahkan jelas tertulis kepalanya Yohanes Pembaptis dibawa di atas nampan sebagai bukti bawa dia sudah dibunuh dengan sukses. KEJAMMMMM!!!! Mutilasi dilakukan pada tubuh Yohanes Pembaptis!!!Bayangkan yang dari kandungan sudah dipilih menjadi Nabi berakhir kepalanya disajikan diatas talam!!!

Loh kok? Padahal kalau dilihat dari hubungan saudara, antara Yesus Kristus dan Yohanes Pembaptis relatif memiliki hubungan persaudaraan lebih dekat, ketimbang Lazarus. Begitu dekatnya hubungan mereka, bahkan pada saat pemberitaan kehamilan Maria, malaikat juga membagi kabar pada Maria kalau sanaknya Elisabet juga sedang mengandung walaupun usianya sudah uzur dan tentu saja mustahil karena dia telah mandul. Dalam Alkitabjelas disebutkan jarak kehamilan Maria, Ibu Yesus dengan Elisabet, Ibu Yohaneshanya enam bulan.

Lukas 1:36Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

Jelas bahwa hubunganYesus dan Yohanes Pembaptis sangat dekat, mereka masih saudara sepupu. Coba bandingkan denganLazarus yang tidak memiliki hubungan saudara, hanyalah kenalan Yesus karena saudara dari Maria dan Martha.

Yohanes 11: 1,3,5 Ada seorang yang sedang sakit, namanyaLazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. DanLazarusyang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya danLazarus.

Ternyatahubungan persaudaraan yang lebih dekatpun tidak menjamin keajaiban dan mukjijat terjadi ternyata. Anehnya, kokLazarusdihidupkan dari kematian, keluar dari kuburan dengan masih terbalut kain kafan,lha kok Yohanes Pembaptis tidak?

Bandingkan dengan kisah keajaiban Lazarus berikut ini:

Yohanes 12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggalLazarusyang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.

Sementara pada mayat Yohanes Pembaptis…

Matius 14:12-13 Kemudian datanglah murid-muridYohanesPembaptismengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. 13)Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.

Kok tidak ada keajaiban atau mukjijat ya pada Yohanes Pembaptis? Misalnya kepalaYohanes Pembaptis disatukan lagi dengan tubuhnya, terus bangkit dan hidup lagi, terus meneruskan pelayanannya? Nah siapa tahu Herodes dan istrinya yang melakukan konspirasi pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis bertobat setelah melihat keajaiban itu.. ..Ternyata tidak ada tuh.

Kenapa tidak? Bukankah Allah Maha Kuasa? Kenapa Dia diam dan tak membuat keajaiban? Kenapa Yesus Kristusdiam menghadapi kasus mutilasi sepupunya sendiri?

2.Yesus Kristus

Yesus Kristus sendiri pada akhirnya mati disalibkan sebelum bangkit kembali pada hari ketiga. Tetapi kita lihat dalam Alkitab, tidak ada upaya pencegahan dari Allah ketika penyiksaan dan penyesahan dilakukan padaNya. Ia tetap disesah dan dilukai, dihina dan dicaci, bajunya tetap dibuang undi dan dibagi-bagikan oleh prajurit-prajurit Romawi. Padahal bukankah kuasa Allah tidak kurang-kurang untuk bisa mengirim ribuan malaikat , menghardik prajurit Romawiagar berhenti menyiksa dan memaku Yesus atau setidak nya membuattua-tua Farisi itu menjadi buta, atau apa sajalah agar Yesus tidak disalibkan.

BahkanYesus Kristus sempat sebelum menghembuskan nafas terakhir mengatakan, `Ya Allahku..mengapa Engkau meninggalkan aku?‘

Markus 15: 34 Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti:Allahku,Allahku, mengapa EngkaumeninggalkanAku?

Masakan sudah berseru begitu pedihnya, tetap tidak diselamatkan? Bukankah Yesus Kristus adalah Anak Yang Kukasihi..seperti disebutNya pada saat pembaptisannya, dengan Roh Kudus terbang bagai burung merpati….yang pasti sangat spektakuler waktu itu terjadi…

Lukas 3:22

dan turunlahRohKudusdalam rupaburungmerpatike atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

Tapi kok….. sungguh mengherankan….pada saat dikayu salib, dengan penderitaanNya yang sangat, malah tidak ada keajaiban terjadi, untuk mencegah kematianNya di atas kayu salib. Keajaiban baru terjadi setelah Ia mati, yaitu Ia hidup dan bangkit kembali. Loh kok begitu?

3.Stephanus

Stephanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus pada akhir hidupnya dirajam dengan batu sampai mati oleh banyak orang karena kesaksiannya akan kebenaran Allah.

Kisah Para Rasul 7: 12,58-60

Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergapStefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.58)Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. (59)Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku. 60)Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat (Kisah Para Rasul 8:2)

Padahal di Alkitab yang sama, seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah dibebaskan dari rajaman orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan pertolongan Yesus dengan FirmanNyayaitu ’ "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." dan setelah orang-orang itu pergi, dikatakan pada perempuan itu ‚´mulai sekarang, kamu jangan berdosa lagi.‘ Maka perempuan itu pergi tanpa luka rajaman sedikitpun.

Yohanes 8: 3,4,7,9-11

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. usa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"11)Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Yang satu dirajam sampai mati, yang satu dibebaskan dari hukuman rajam. Padahal yang satu sudah mengenal Kebenaran, malah dirajam sampai mati, yang habis melakukan perbuatan maksiat, malah dibebaskan. Kokpada saat orang-orang melempari Stephanus, tidak ada murid-murid Yesusyang majumembela dan mengatakan hal yang sama dikatakan Yesus pada orang Farisi pada saat mereka mau melempari perempuan yang berbuat zinah itu? Mungkin saja nyawa Stephanus masih selamat kalau terjadi….tapi , ternyata tidak terjadi bukan? Lho kok begitu?

4.Yusuf

Yusuf, setelah dibuang saudara-saudaranya dengan dimasukkan ke dalam lubang, akhirnya diputuskan untuk dijual ke saudagar Midian sebagai budak ke tanah Mesir, difitnah dengan dituduh berencana memperkosa istri majikannya . Istri dari Potifar, majikan Yusuf, yang genit menjadi begitu tertarik dan bernafsu secara seksual melihat kegantengan dan sopan santun Yusuf, pegawai suaminya .Mungkin kalau Yusufsecara fisik jelek, tidak menarik dan kasar, bisa jadi istri Potifar melirikpun tidak.

Bisa jadi ia istri yang kesepian atau memang sudah gatel dari awalnya...naaah..kloplah.Jadi mungkinsaja istri majikan Yusuf jadi mati gaya dan kesal karena hasrat seksualdan godaannya berkali-kali begitu ditolak Yusuf, dan, akhirnya memfitnah Yusuf dengan tuduhan perkosaan.

Tertulis dalam kitab Kejadian 39:6b- 7 seperti ini:Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku

Upaya Istri Potifar ini tidak berhenti loh karena ditolak oleh Yusuf sekali itu..mungkin ia menganut pepatah air kalau menetes batu, bakal bolong juga ya…pantang mundur, maka ia maju lagi dan tak berhenti merayu Yusuf, mumpung suaminya tidak ada di rumah…

Kitab Kejadian 39:10

(10)Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Wah bisa terbayangkan hasrat seksualnya yang menyala-nyala tidak tersalurkan dalam waktu yang lama, maka istri Potifar itu menjadi marah besar. Mungkin dia adalah jenis perempuan yang biasa dituruti apapun kemauannya oleh suaminya, maka ditolak seorang seperti Yusuf, maka murkanya menyala-nyala…mungkin istri Potifar berpikir, ‘lha kok gue majikan ditolak budak…gak terima!!

Maka disusunlah rencana jahat agar Yusuf masuk penjara. Maka laporlah dia kepada suaminya, mungkin dengan pura-pura merajuk dan sok dianiaya sehingga suaminya menjadiikut panas dan marah, tanpa menyelidiki titik persoalannya.

Kejadian 39: 19-20Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya. 20)Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

Begitulah Yusuf malah masuk penjara bertahun-tahun karena fitnahan keji itu. Tidak ada mukjijat dan keajaiban terjadi, tuh.

Tidak ada cerita Yusuf tiba-tiba dibebaskan dari penjara karena terbukti ternyata istri Potifar yang genit itulah yang memfitnah, bahkan sampai akhirnya Yusuf jadi raja, tidak ada cerita mengenai istri genit itu memperoleh balasan setimpal atas perbuatannya, masuk penjara kek, atau terjadi perceraian dalam rumah tangga Potifar..nggak ada tuh.

Bahkan ketika Yusuf berhasilmenterjemahkan mimpi dua pegawai istana yang masuk penjara, ia tetap ngendon dipenjara. Berapa tahun dia ngendon dipenjara? 13 tahun dipenjara karena tidak bersalah!!!! Pegawai istana yang ditolong menterjemahkan mimpinyapun lupa janjinya, untuk membela perkaranya.

Ternyata juga tidak selalu perempuan yang gatel dan genit dan jelas-jelas salah memfitnah bakal dihukum, setidaknya dalam kisah istri Potifar, pegawai istana Mesir ini ya…bahkan setelah Yusuf akhirnya jadiOrang Kedua Tertinggi di tanah Mesir setelah Firaun, juga tidak ada cerita Yusufmembalas menghukum istri Potifar, memasukkanperempuan ituke penjara. Padahal, dia bisa dan mampu loh dengan jabatan dan kekuasaannya !!

Untuk apa Yusuf akhirnya dipenjara bertahun-tahun ya? Ia tidak melakukan kesalahan apa-apa, selain karena ia sangat dikasihi bapaknya (yang btw,sebenarnya salah bapaknya (Yakub)juga kalo memfavoritkan anak lebih dari yang lain itu, kalopun anak-anak yang lain dari istri yang dijodohkan, Leah, dan bukan istri pilihannya sendiri, Ribka gara-gara ditipu mertuanya, Laban (yang takut anak perempuannyatertua (Leah) tidak laku dan jadi perawan tua karena kalah cakep dibanding Ribka anak perempuannya yang lebih muda)

Bagaimanapun anak mana tahu sih bedanya dia dilahirkan dari istri pilihan bapaknya atau tidak atau paksaan dari kakeknya . Itu pula yang membuat saudara-saudara tirinya benci padanya ( ya saudara-saudaranya juga tidak berani konfrontasi ke bapaknya karena membeda-bedakan anak-anaknya sendiri dari istri pertama dibanding istri kedua, pilih-pilih anak kesayangan, maklum secara materi/penghidupan masih bergantung pada orangtua, jadi akhirnya sebagai balas dendam ke Yusuf saja), ditambah sebal lagi karenaYusuf membagi mimpi ke saudara-saudara tirinya bahwa ia melihat saudara-saudaranya itu menyembah padanya . mungkin pembenaran saudara-saudaratiri Yusuf, masak sudah diperlakukan berbeda, tidak disayang bapaknya (Yakub), plus harus melayani Yusuf. Yang benar aja deh…makanya mereka kesal, benci dan jual Yusuf jadi budak aja..setidaknya mereka tidak usah lihat muka Yusuf yang disayang-sayang bapaknya. Mungkin lain kali, aku mau menulis perilaku orangtua yang tidak benar dalam Alkitab.

Baiklah, kembali ke topik tadi….

Kejadian 37: 4-5 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihiYusufdari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.Pada suatu kali bermimpilahYusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

Iri hati dan kebencian saudara-saudaranyalah yang menjerumuskan Yusuf menjadi budak.

Kejadian 37: 28

Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat,Yusufdiangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. LaluYusufdibawa mereka ke Mesir.

Sementara pada kisah Alkitab lainnya, Petrus yang sama-sama dipenjara juga, eh dibebaskan secara ajaib dengan kedatangan malaikat , dimana penjara tetap dalam kondisi terkunci dan pengawal tetap ada, dan rasul itupun pergi dengan leluasa ke Bait Allah.

Kisah Para Rasul 5: 18-19, 22-23 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak. Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya."

Belum lagi Paulus, rasul lainnya yang dipenjara juga mengalami keajaiban, dimana penjara bergoncang, dan akhirnya Paulus bebas dari pasungan ,dan bisa melenggang keluar dari penjara, sementarakepala penjarapun sampai mau bunuh diri karena takut tidak bisamembuat Paulus tetap dipenjara.

Kisah Para Rasul 16: 23-24,26-27

Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.

Lha kok begitu? Kok tidak berlaku sama rata, ya? Yang satu (Yusuf) tetap dipenjara bertahun-tahun, yang lain (Petrus dan Paulus) dibebaskan?

Wajar sebenarnya, kalau misalnya apabila Yusuf kenal Petrus dan Paulus atau kalau hidup pada jaman yang sama, mungkin mengeluh dan mempertanyakan dan membandingkan nasib yang berbeda itu kepada Allah , kok kenapa Petrus dan Paulus dibebaskan, sedangkan dia tidak? Bukankah keduanya sama-sama anak-anak Allah yang dikasihiNya. Kenapa berbeda nasibnya?Yang satu diberi keajaiban, kenapa yang lainnya tidak?

Atau mungkin dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja, ada dua orang wanita Kristen, sama-sama taat dan takut akan Tuhan. Pada wanita pertama, akhirnya memilih meninggalkan Tuhan dan menjadi pelacur, tetapi kemudian bertobat, terus kembali pada Tuhan dan menikah dengan pria yang juga taat firman Tuhan dan memiliki keluarga yang bahagia.

Sementara, wanita kedua , tetap setia dalam Tuhan dan tetap sendirian walaupun ia juga menginginkan pernikahan dan berdoa terus menerus mengenai hal itu, tetapi hubungannya tidak pernah terjadi. Loh kenapa? Kok bisa?

Yang setia malah tetap sendirian, yang pernah meninggalkan Tuhan dan berbuat maksiat malah menikah dengan pria baik-baik?

Mungkin pada wanita kedua, melihat itu dan membandingkan nasibnya dengan perempuan pertama, mempertanyakan juga pada Allah, lha kok nggak ada reward , Tuhan? Sudah setia pada Tuhan kok tetap saja sendirian, yang pernah begajulan malah langsung dapat jodoh begitu bertobat?Kok tidak adil ya? Bukankah Engkau Allah yang adil, kok begini terjadi? Apakah aku harus begajulan dulu supaya memperoleh perhatianMu?… Atau mungkin reaksinya malah langsung menjadi pahit dan menjadi marah pada gereja yang menurutnya terlalu membatasi pergaulannya, dan lain sebagainya.

Tuhan sendiri tidak heran dengan kecenderungan sikap manusia menjadi demikian, ketika keajaiban dan mukjijat tidak terjadi dalam hidup mereka.

Banyak contoh dalam Alkitab betapa mudah umumnya manusia, bahkan Nabi yang mengeluh dan mempertanyakan Allah ketika kesulitan muncul dan karena tidak ada jaminan akan adanya keajaiban dari Allah, namun akhirnyaTuhan meyakinkan bahwa mereka hanya perlu taat dan percaya padaNya, meskipuntidak ada keajaiban dan mukjijatterjadi dalam hidup mereka betapapun taatnya hidup mereka padaNya.

Karena bukankah lebih mudah untuk mengeluh, mengutuki dan mempertanyakan kebaikan Tuhan ketika musibah terus berlangsung tak henti-hentiterjadi ketimbang bersyukur dan percaya Tuhan melakukan yang terbaik untuk hidup kita dalam penderitaan dan badai kehidupan itu sendiri? Betapa sering kita mudah bersyukur pada Allah karena Dia telah melakukan sesuatu buat kita. See His hands, not His face. Bersyukur atas berkatNya dan bukan karena Dia.

Ayub merupakan salah satu contohnya. Ketika semua diambil daripadanya, yang tersisa adalah borok ditubuhnya dan nyawa yang masih tertinggal, maka ia mulai bertanya-tanya pada Tuhan. Dalam Alkitab disebutkan, ketika Ayub menanyakan Allah mengapa bencana datang bertubi-tubi padanya, padahal dia tidak melakukankesalahan apa-apa.

Kalau kita baca respons Tuhan, tidak ada jawaban yang benar-benar menjawab pertanyaan dan keluhan Ayub. Kesannya bahkan seperti nggak nyambung dengan pertanyaan Ayub. Masakan Allah menjawab sesuatu dengan jawaban nggak nyambung?

Sering dalam hidup, kita banyak mempertanyakan Allahseperti hanya Ayub dengan bertanyapada Allahdengan kata tanya ,´Mengapa? Mengapa penderitaan ini seolah tidak berhenti? Mengapa aku sakit? Mengapa orang yang baik itu cepat meninggal? Mengapa yang suka menindas itu malah berjaya dan sukses? Mengapa aku belum menikah juga? Mengapa aku belum juga bekerja? Mengapa aku tidak lulus kuliah walaupun sudah belajar? Mengapa pernikahanku cerai berai? Mengapa anakku meninggal? Mengapa si A diperkosa? Mengapa pembunuhan itu terjadi? Mengapa aku dikhianati? Mengapa terkena negara itu gempa bumi ynag dashyat? Mengapa tidak memiliki anak? Mengapa musibah menimpaku? Dan masih banyak pertanyaan mengapa yang sering muncul dalam hidup kita…

Persis seperti umat Israel yang berkeliling di padang pasir selama 40 tahun, yang seharusnya cukup dijalani selama 11 hari. Meskipun pemeliharaan Allah sangat besar, mereka sibuk mengeluh dan mempertanyakan kepada Allah ketimbang mensyukuri dan percaya pada pemenuhan Allah. ‘Mengapa kami dibawa keluar dari Mesir? Apakah supaya mati di padang pasir? Mengapa tidak ada air? Mengapa tidak ada daging seperti makanan kami di Mesir? Mengapa hanya roti manna?

Atau mungkin seperti Israel meminta Allah untuk memiliki seorang raja seperti bangsa-bangsa lain. Padahal mereka sudah memiliki raja yaitu Allah sendiri. Mereka berpikir, ‘Mengapa kita tidak memiliki raja seperti bangsa-bangsa lain ya? Kurang ajar bukan? Tetapi Allah memenuhi permintaan mereka atas ketidakpuasan Israel memiliki rajakarena ingin seperti bangsa-bangsa lain. Yang terjadi dipilih Saul, seorang yang perawakannya elok, tinggi, besar, tampan rupawan, mantap kalau dijadikan raja Israel. Namun ketidaksempurnaan manusia dan karakter yang tidak terbentuk, membuat Saul mudah tergodaberbagaigodaan dunia dan menyimpang dari jalannyaTuhan. Siapa pula yang bisa mengalahkan Allah sebagai raja diraja, tetapi seringkali perilaku kita sama tololnyadengan umat Israel itu. Betapa baiknya keinginan Tuhan itu, dan begitu rendahnya keinginan manusia itu, pada akhirnya….

Ternyata…inti jawabanNya…Percaya Tuhan saja, tidak penting tahu alasan kenapa musibah terjadi dan terus mendera dan mengapa tidak ada mukjijat maupun keajaiban terjadi. Dia lebih Penting dari SegalaNya…

Sebagaimana kita tahu, pemikiran Tuhan jauh di atas sana melebihi pemikiran dan keterbatasan manusia. Ia akan selamanya misteri buat manusia, karena Ia tahu segalanya. Maka ketika Ayub menanyakah hal itu, maka Tuhan menjawab dalam badai, ‘Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! (Ayub 38 :4). Ayub 38:37-38 menyebutkan ,’Siapa dapat menghitung awan dengan hikmat, dan siapa dapat mencurahkan tempayan-tempayan langit, ketika debu membeku menjadi logam tuangan, dan gumpalan tanah berlekat-lekatan? Nah loh..

Inti perlunya percaya pada Allah, apapun yang terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk, Tuhan tahu yang terbaik buat kita.

Dalam Alkitab, disebutkan Thomas mengatakan tidak percaya kebangkitan Yesus dari alam maut kecuali ia mencocokkan jarinya ke dalam lubang bekas paku dalam lambungNya.

Yohanes 20:25

Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Ketika Yesus akhirnya menampakkan diri pada Thomas, dan Thomas akhirnya percaya,maka Yesus mengatakan demikian, `"Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Atau dalam bahasa Inggrisnya, Blessed and happy and to be envied are those who have never seen Me and yet have believed and adhered to and trusted and relied on Me‘.

Jelas disini, bahwa kita tidak perlu bukti, keajaiban, mukjijat, penyembuhan untuk percaya dan setia pada Allah, bahkan ketika situasi yang kita alami nampak begitu mustahil untuk dapat dipahami dan dimengerti. Hapuskan kata Mengapa pada Allah, ketika kita tidak memahaminya. Kalau Tuhan menghendaki, Ia akan menjelaskan, namun apabila Ia tidak memberikan penjelasanpun, Ia tetap layak dipercaya dan dipermuliakan.

Hal lain yang Tuhan mau lakukan dalam penderitaan dan musibah tanpa ada keajaiban dan mukjijat dari Allah, adalah membuat iman kita tahan uji dan kebergantungan pada Allah saja semakin kuat dan berakar.

Roma 5: 3-4 mengatakan demikian

3)Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, (4)dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Tetapi,masalahnyaapakah kita akan tetap membagikan kebaikan dan kebesaran Allah ketika kita dalam badai kehidupan dan tanpa ada kemungkinan keluar dari badai itu? Ataukah kita berhenti dan menjadiself pity sibuk menjilati luka emosi dan luka diri yang kita alami..oh betapa malangnya nasibku?

Pertanyaan kembali ke kita masing-masing…Bersyukurkah kita pada Tuhan ketika dalam badai kehidupan menghantam tanpa ada titik terang? Bisakah kita melihat itu sebagai bagian dari pembentukan karakter diri sebagai pribadi yang memiliki iman yang tahan uji dan untuk mempeoleh upah dari Allah kelak nanti? Bangunan iman apa yang kita miliki kalau tidak tahan uji?

1 Kor 3 :13 -14 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (14)Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.

Alkitab menyebutkan adanya berbagai jenis bangunan diatas dasar iman kita dalam Yesus Kristus, tetapi bangunan yang kita dirikan diatasnya kan teruji oleh api, tergantung dari kita masing-masing

1 Kor 3: 11-12

(11)Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. (12)Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

Lalu bagaimanakah kalau hidup kita ternyata tidak ada mukjijat maupun keajaiban dari Tuhan?

Larikah kita dari Tuhan dan mencari jawaban dengan cara kita sendiri walaupun sudah tahu bahwa kesengsaraan, dan penderitaan membuat iman kita terbentuk dan tahan uji?

Itupun juga tidak mengherankan Tuhan Yesus..disebutkan didalam Alkitab bahwa banyak murid Yesus yang pergi meninggalkan Dia ketika pelajaran kehidupan yang diberikanNya semakin sulit.

Yohanes 6:60 menyebutkan

(60)Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

Hingga akhinya Yesus bertanya kepada murid-muridNya demikian:

Yohanes 6 :61

61)Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

Kalau Tuhan menanyakan hal yang sama kepada kita, kira-kira apa jawaban kita?

Yohanes 6 :66

(66)Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

Apakah kita juga akan pergi meninggalkan Dia seperti banyak murid-muridNya ketika pelajaran kehidupanNya semakin sulit atau tetap lekat setia percaya bersamaNya ?

Yohanes 6:67Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"

Sebuah Pertanyaan yang layak direnungkan…..bagi yang ada dalam badai kehidupan, tanpa ada mukjijat, tanpa ada keajaiban terjadi… Mari kita renungkan sendiri pertanyaan Tuhan Yesus ini, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"

Jadi bagaimana kalau kita tetap jomblo seumur hidup, meskipun doa , puasa tanpa berhenti dilakukan? Jadi bagaimana kalau sahabatkaribatau pasangan hidup kita meninggal tiba-tiba?Atau bagaimana kalau kita diserang penyakit berbahaya dan tidak ada obatnya? Atau bagaimana kalau pelayanan kita gagal dan tidak berkembang sesuai harapan kita sebagaimanapun kita berusaha dan berdoa?

Atau bagaimana kalau kita tetap tidak memperoleh pekerjaan seberapapun keras kita berusaha?Atau bagaimana kalau rumah yang kita idam-idamkan ternyata tidak pernah kita miliki?Bagaimanakah kalau pasangan hidup kita menghianati dan memiliki WIL atau PIL? Bagaimana kalau anak/saudara/orangtua kita sakit dan meninggal akhirnya seberapapun kita mendoakannya? Akan

khawatirkahatau pahitkah kita pada Tuhan dan meninggalkanNya? Dan berjuta-juta pertanyaansenada yang mungkin hinggap di kepala kita?

Atau akankah jawaban kita akan sama dengan jawaban Petrus dalam Yohanes 6 :68-69?

Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Jawabannya ada dalam diri kita masing-masing…

Catatan:

Terima kasih untuk Greg , sahabat rohani terkasih dan kotbah dari Joyce Meyer yang telahmembantu menyempurnakan tulisan ini untuk semakin menguatkan semakin banyak orang dalam iman, seperti aku juga dikuatkan. Amen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun