Mohon tunggu...
Mutiara Octaviany
Mutiara Octaviany Mohon Tunggu... -

I am Me...

Selanjutnya

Tutup

Money

Tamparan dari Seorang Nadia Meutia

10 Oktober 2012   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58 4933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu pagi itu (07/10/2012) dengan naik angkutan kota menuju ke kompleks perkuliahan IPB Baranangsiang, aku bertekad untuk hadir ke sebuah pertemuan bisnis (sebut saja training). Aku pergi dengan membawa harapan bisa melihat langsung sosok salah satu founder sebuah kelompok yang menamakan diri The Business Chain Network (sering kita kenal dengan d'BC Network). Dia adalah Nadia Meutia, seorang ibu rumah tangga yang telah mampu membuktikan kesuksesannya di dunia bisnis network marketing. Tentu bukan hanya melihat saja dong ya, tapi juga sekaligus bisa menyerap ilmu-ilmunya. Sedikit cerita tentang d'BC Network, rasa-rasanya buat para internet maniac atau facebook addicted, d'BC Network sudah tidak asing lagi. Iklan-iklan mengenai peluang usaha satu ini tersebar di mana-mana. Nah d'BC Network ini merupakan salah satu jaringan independent beranggotakan para consultant Oriflame yang menjalankan bisnis secara online dan juga offline. Dan ngomong-ngomong aku ini juga salah satu Consultant Oriflame dan juga salah satu anggota d'BC Network. Okay,,, balik lagi ke cerita Minggu pagi itu. Sampai di TKP (Tempat Kejadian Pertemuan) :D Buju busyeet... itu orang-orang pada ngantri apa ya? Apa lagi ada pembagian sembako? Hahahaha... jelas enggak dong. Karena orang-orang itu ternyata senasib denganku, pada penasaran banget pengen belajar langsung sama mbak Nadia Meutia. Acara dimulai jam 10.00 tapi jam 08.30 ruangan sudah penuh dan sudah nampak berdiri berjejer di dekat dinding para peserta yang nggak kebagian kursi, termasuk AKU :D Selama kurang lebih satu setengah jam, aku mencoba menikmati kegaduhan ruangan itu dan melihat wajah-wajah penuh harap yang terduduk dengan sangat rela meski harus berdiri, berdempet-dempet atau lesehan di lantai. Well... sekalipun sosok Nadia Meutia belum kelihatan, tapi auranya sudah terasa menyebar di ruangan itu. Dalam hati aku berdecak kagum, "Luar biasa sekali Nadia Meutia ini..." Pertemuan hari Minggu itu dimulai dengan success sharing-nya duo kakak-beradik Dian Endryana dan Eka Satriana yang berhasil mencapai level Diamond Director di Oriflame hanya dalam waktu kurang lebih 1 tahun saja. Mereka berdua menambah suasana di ruangan itu menjadi lebih hidup, karena kami tidak hanya sekedar disuguhkan iming-iming yang tiada berbukti (seperti yang sering dilontarkan oleh kelompok anti-MLM), tapi kami ditunjukkan bagaimana jatuh bangunnya mereka berdua sampai akhirnya sampai pada posisi itu. Bagaimana mereka betul-betul memegang "amanah" yang dititipkan oleh setiap orang yang bergabung ke dalam jaringan mereka, mereka ceritakan semuanya di situ. Selepas gojlokan dari dua kakak-beradik itu, tibalah saatnya setelah itu berdiri sesosok perempuan di depan ruangan. Penampilannya yang sederhana dengan hijabnya, make up yang natural dari wajahnya tak mampu menutupi pesona yang terpancar dari sosok perempuan itu. Binar-binar tatapan wajahnya, setiap bahasa tubuhnya, membuat aku pun harus mengakui bahwa dia, Nadia Meutia adalah figur yang istimewa dan luar biasa. Bagaimana tidak? Ketika kata per kata terlontar dari bibirnya, tak satupun dari kami bergeming dan mata kami pun hanya tertuju padanya, telinga kami...? Dibuatnya penasaran untuk mencari tahu, apalagi dan apa selanjutnya yang akan dia katakan. Mungkin akan ada yang menilai aku terlalu berlebihan, tetapi memang itulah yang kurasakan dan bisa kutuliskan sebagai pengalaman pertamaku berjumpa dengan Nadia Meutia. Di tengah-tengah keasyikanku memperhatikan Nadia Meutia, seketika seakan sebuah 'tamparan keras' mengguncang diriku. Ya.. aku suka menyebutnya sebagai 'tamparan keras', bukan berarti sebuah tamparan secara fisik, namun memang benar semua yang dikatakan oleh salah satu Founder d'BC Network itu. Dan tak cukup hanya sebatas tamparan keras, tapi juga 'menguliti' aku detik itu juga. Aku teringat dengan nasihat Lao Tzu, seorang filsuf Tionghoa, "Dicintai begitu dalam oleh seseorang akan memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang begitu mendalam akan memberimu keberanian." Apa yang dilakukan mbak Nad (sapaan akrab Nadia Meutia) menunjukkan tentang hal tersebut. Bahwa dia menjadi seperti sekarang ini itu karena Oriflame, dan karenanya dia mencintai Oriflame dengan sepenuh jiwa raganya. Ya semua itu nampak dari setiap perjuangannya di Oriflame. Cintanya yang begitu besar kepada Oriflame, membuatnya tak pernah merasakan adanya hambatan-hambatan dalam perjuangannya. "Jangan pernah mengajarkan jaringanmu bagaimana cara menjual, jika kamu sendiri tidak pernah praktek menjadi penjual. Jangan OMDO deh. Kamu bisa saja menyuruh ini itu kepada jaringanmu, tapi jaringanmu akan bisa menilai apakah kamu cuma OMDO atau kamu memang benar pelaku sejati. Gue ini bisa ngajarin caranya jualan, karena emang gue pernah ngrasain ditolak ketika nawarin jualan gue. Ingat ya, jaringanmu akan menduplikasi apa yang kamu lakukan." PLAAAAAAAAKK....!!!! Gitu kali ya bunyinya :( Aduh mbak Nad dukun ya? Tahu ajaaaaa... Mana to the point banget lagi ngomongnya, tapi... emang iya sih, emang bener sih,,, Dan itu nggak perlu teori, hal itu akan terjadi bahkan mungkin tidak hanya di dunia network marketing. Dalam hidup sehari-hari juga kejadian kok. Misal nih ayahnya nyuruh anaknya untuk nggak merokok, sedangkan ayahnya sendiri merokok. Nggak bakalan berhenti deh tuh anak dari rokoknya, selama dia masih melihat ayahnya merokok. Ya nggak? Dan yang paling menohok adalah ketika mbak Nad bilang, "Nggak ada TIPS untuk bisa sukses. Yang membedakan antara Dian-Eka dan kalian semua adalah Dian-Eka SUDAH melakukannya, sedangkan kalian semua BELUM. Hanya orang MALAS yang sibuk meributkan masalah ini-itu tapi tak berpikir sebaliknya, bagaimana agar bisa menemukan penyelesaiannya. Jadi, STOP JADI PEMALAS." Hahahahaha... Jleb jleb jleb... kalau bisa ngaca waktu itu, mungkin mukaku udah kayak kepiting rebus kali ya. Berasa udah 'dikuliti' sekujur tubuh xixixixixixi... Ya berarti aku pemalas dong ya, Dian-Eka saja bisa Diamond Director dalam waktu setahun, sedangkan aku baru Manager 15% dalam waktu 9 bulan. Ya Tuhan, maafkanlah kemalasanku ini... benar-benar malu rasanya. Dan akhirnya aku tahu, kenapa di awal sebelum mbak Nad mulai berkata-kata, dia sudah minta maaf duluan kalau nantinya dia kelihatan galak. Memang galak sih, to the point dan nggak suka bertele-tele, itulah seorang Nadia Meutia. Dia bicara apa adanya dan nggak ada yang dilebih-lebihkan. Dan uniknya seorang Nadia Meutia ketika dia berkata, "Sekarang ini tahan-tahan dulu ya nyantai-nyantainya, malas-malasnya, entar deh kalau udah 100juta, 200juta silakan kalian puas-puasin untuk bersantai-santai. Sama seperti aku, aku ini kalau dapat perjalanan gratis ke luar negeri, itulah saat aku bersantai-santai. Kalau teman-teman menghabiskan waktunya untuk berbelanja, berfoto-foto, jalan-jalan, maka aku cuma tiduran di kamar hotel. Kapan lagi gitu lho bisa nyantai di kamar hotel berbintang tujuh, gratiiss lagi..." Mbak Nad,,, Mbak Nad,,, makasih udah mengajarkan aku untuk berani, berani melawan rasa malas, berani melawan kebiasaan OMDO, berani keluar dari zona kenyamananku selama ini. Harapanku kelak aku bisa duduk semeja dan makan bersama dengan mbak Nad, untuk 'balas dendam' karena hari itu aku belum bisa berfoto bersamanya. :D Jeng Mumut FB: Mutiara Octaviany | Twitter: @MumutEMO | http://www.JengMumut.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun