Aku lega, bangga, campur bahagia..
Ya! Sebentar lagi kau akan menikah, dengan lelaki yang pernah engkau perjuangkan.
Ya, memang tiada yang salah disini waktu itu, mengingat banyak sekali hikmah yang kudapatkan dan kunikmati hingga hari ini.
Kalau dulu, memang, memang sangat disayangkan!Â
aku harus benar-benar kehilanganmu..merelakanmu dengan sangat terpaksa..
Untuk aku berikan kau pada lelaki yang akan kau nikahi sebentar lagi.
Kupikir saat itu memang sangat berat, berat sekali..
Namun aku yakin dia itu yang terbaik untukmu..agar apa? Agar tiada lagi aku, aku yang lain yang merasakan hal yang aku rasakan bersamamu..
Pilihan yang tepat, dia lebih baik agamanya dibanding aku, lebih baik akhlaknya dibanding aku..
Lebih segalanya dibanding aku..
Namun bukan berarti aku tak punya apa-apa yang bisa aku lakukan daripadanya, mengingat semua manusia diciptakan dengan spesialisasi masing-masing dan jalan hidup yang berbeda-beda..