Kenang2an di kumpul2 hacker Indonesia... pic.twitter.com/1jvNyrrTW8— Wurry Parluten (@Jenderal_Luten) March 11, 2014
Menjelang 3 tahun setelah Indonesia Security Conference 2011, saya mulai memahami lalu-lintas di dunia maya. Sedikit demi sedikit ilmu itu saya pelajari untuk saya tulis, agar kemudian bisa dengan mudah dicerna orang banyak. Karena bingung, saya memulai lagi dari dasar. Seperti, apa yang dimaksud dengan proses komputerisasi? Komputerisasi ternyata dibagi menjadi tiga, antara lain:
1. Software
2. Hardware
3. Manusia
Komputerisasi kalo saya terjemahkan dalam bahasa saya, maka berarti... 3 proses yang musti terkait satu sama lain sehingga menghasilkan kemampuan optimal. Semacam kita menyatu dengan komputer (atau sekarang gadget, atau apalah istilahnya), lantas mengikuti cara berfikirnya. Otak komputer itu adalah processor, ciri fisiknya bisa kita lihat kalau membongkar CPU.
Kalo kita menganalogikan komputer itu adalah kita, maka jasad tubuh ini disebut dengan hardware. Sementara yang disebut software adalah ruh yang dihembuskan ke kita. Operating System (OS) adalah semacam dogma, logika, dsb. Inilah yang membuat (RALAT : membentuk) cara berfikir kita.
Saya mempunyai seorang sahabat, yang sekarang sedang menyelesaikan S2 psikologi di Universitas Indonesia, yang bisa menilai seseorang dari cara dia menampilkan profil di social media. Ketika saya minta dia menjelaskan tentang salah satu orang yang sedang dalam target saya, dia bisa langsung menilai bahwa karakter itu adalah tipe yang begini, bla, bla, bla...
Yang menarik untuk dibahas selanjutnya adalah, sebuah pernyataan dari seorang Jenderal (jenderal dunia nyata, nih) via salah satu media. Jenderal ini bilang, tentang permasalahan keamanan di tanah air. Maka pernyataan tersebut saya jawab dengan... Isu-isu dunia maya sekarang sudah terbentuk. Beberapa waktu lalu saya melaporkan semacam point of attack (seperti di skenario) yang mengarah ke perubahan jalan cerita. Tapi itu nanti, yang penting saya sudah melaporkan hal tersebut (RALAT : kita ikuti alur dulu).
Harapan saya sederhana sebenarnya, bahwa keamanan Pemilu di Indonesia ini musti dijaga. Dan saya harap bagi pasukan Cyber di pemerintahan Republik Indonesia bisa mengantisipasi berbagai isu terkait. Terutama yang menyangkut hal-hal yang berkemungkinan menimbulkan perpecahan.
Sekian dan terima kasih!
(Jenderal Luten / 12 Maret 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H