Oleh Bude Binda
Apa yang diwariskan Kartini untuk kita bangsa Indonesia sekarang? Warisan secara fisik adalah surat-suratnya. Surat Kartini telah dialihbahasakan Belanda dan Inggris. Untuk yang berbahasa Indonesia pun tidak hanya satu buku ada Surat-surat Kartini yang dihimpun Sulastin Sutirsno, ada juga yang sedang saya baca Aku Mau...Feminisme dan Nasionalisme yang diterjemahkan dari versi Bahasa Inggris oleh Vissia Ita Yulianto.
Buku Aku Mau memuat surat-surat Kartini untuk sahabat penanya di Belanda Stella Zeehandelaar. Pada surat-suratnya inilah kita bisa membaca dan mengetahui pemikiran Kartini yang sungguh luar biasa untuk saat itu. Semangat untuk sejajar dengan laki-laki, semangat untuk belajar bahkan hingga ke Belanda walau akhirnya gagal. Kartini juga mempertanyakan sikap Belanda yang suka merendahkan orang Indonesia negeri jajahannya.
Warisan Kartini yang abadi hingga kini memanglah semangat, pemikiran, spirit, inspirasi. Perjuangannya dengan melalui surat-surat untuk sahabat penanya di Belanda  mengilhami sedemikian banyak perempuan Indonesia untuk maju. Perempuan dari era Kartini hingga sekarang terlecut semangat belajarnya, semangat juangnya, semangat kesetaraannya dengan laki-laki. Mereka kini berkarya si berbagai bidang bahkan di hampir semua bidang.
Kartini yang sebentar saja hidupnya, namun memberi manfaat bagi dunia khususnya bagi bangsanya. Kartini yang memperjuangkan nasib perempuan namun harus tunduk kepada kehendak ayahandanya menikah seorang pria yang sudah beristri. Ya Kartini mengalami kisah yang tragis, menentang poligami namun demi kasih sayangnya kepada ayah, menurut walau jelas hatinya memberontak dirinya dipoligami.
Kartini yang meninggal saat melahirkan putranya Raden Susalit.
Kartini boleh meninggal, jasadnya telah dipeluk sang bumi, namun sekali lagi pemikirannya masih hidup hingga sekarang.
Berkat budaya tulis, yaitu karena menulis surat, maka pendapat dan perasaan Kartini tersimpan dengan baik. Bahkan akhirnya dipublikasikan. Publikasi yang pertama surat-suratnya untuk Nyonya Abendanon yang diberi judul dalam bahasa Indonesia "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Kartini sayangnya kadang hanya dinilai sebagai pejuang emansipasi perempuan, padahal Kartini lebih luas dari itu. Kartini juga pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan disamping pejuang kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang.
Kartini, Ibu Kartini jasamu abadi.
Selamat hari Kartini untuk perempuan Indonesia dan dunia.....
BUDE BINDA