Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nh Dini Pengarang Perempuan yang Kukagumi

24 Februari 2011   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya mengenal dan membaca karya  Nh Dini  sejak kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kalau baca  judul novelnya yang paling terkenal itu sih sudah lama Pada Sebuah Kapal, namun baru saat itulah bisa membaca dengan meminjam di perpustakaan IKIP Yogyakarta di Karang Malang yang sekarang jadi UNY.

Dengan nikmat saya baca novel tersebut. Saya kagum pada penulisnya, saya terpesona dengan cerita tentang Sri gadis penari dan liku-liku hidupnya. Nh Dini sangat halus dan mendetail dalam menggambarkan tokoh mau pun suasana cerita. Kita jadi sangat mengenal tokoh   yang diceritakan dari tuturan demi tuturan dan kisah yang mengalir lancar.  Sejak itulah saya kepincut dengan tulisan-tulisan beliau. Saya pun baca La Barka, Namaku Hiroko, Hati yang Damai, Keberangkatan, Jalan Bandungan, Tirai Menurun.

Saya baca juga seri cerita kenangannya Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, Sekayu, Kuncup Berseri. Masih berlanjut Dari Parangakik ke Kampuchea, Jepun Negerinya Hiroko.

Saya juga membaca kumpulan cerpennya Taman Tuileries, Dua Dunia, Segi dan Garis, Istri Konsul.

Karena kekaguman saya , saya pernah menemui beliau di toko buku Gramedia Yogya ketika jumpa Pengarang kalau tidka salah di tahun 1989. Saya sangat senang bisa bersalaman dengan  Nh Dini , bisa bertanya-tanya tentang kepengarangan beliau. Bahkan bertemu dengan  putrinya Lintang yang cantik dan putih karena blasteran dengan Perancis. Setelah mengajukan beberapa pertanyaan ada satu pertanyaan yang tiba-tiba saya lupa  . Akhirnya saya pamit dan berjanji akan menemui Bu Nh Dini lagi besok.

Keesokan harinya saya ke Gramedia lagi eh Ibu Dini masih ingat pada saya dan menyapa "Mbak  yang kemarin lupa pertanyaan, sudah ingat mau tanya apa?". Saya sempat bertanya tentang novel favorit dari tulisan beliau jawabnya La Barka. Ibu Nh Dini menulis semua karya sastranya berdasarkan kisah nyata . Baik kisah sendiri, mau pun  teman atau ornag lain yang dikenalnya.

Saya bertemu Nh Dini lagi saat saya hampir menulis skripsi. Saya jumpa beliau di UGM Fakultas Sastra saat seminar tentang karya-karya Bu Nh Dini. Ibu Nh Dini jadi pembicara selain Mbak Peni Aji yang menulis skripsi tentang Novel Jalan Bandungan dan satu nara sumber lagi yang saya lupa.

Pada kesempatan itulah seusai seminar saya menyampaikan akan menulis skripsi tentang kajian terhadap tokoh-tokoh wanita dalam novel-novel Nh Dini. Ibu Dini mengijinkan. Demikian pula ketika saya tanya bagaimana  caranya saya bisa wawancara untuk melengkapi skripsi, diberi jalan keluar dengan cara menulis pertanyaan dan dikirik lewat pos dengan kaset kosongnya. Dikirim pula wesel  untuk ongkos beli perangko dan lain-lain.

Akhirnya saya memang menulis skripsi dengan judul  Feminisme Tokoh Wanita dalam Novel-Novel Nh Dini. Masih panjang cerita saya dengan Ibu Nh Dini. Lain kali izinkan untuk saya uraikan lagi. Menarik deh.

Banjarnegara, Kamis 24 Februari 2011

Untuk Ibu Nurhayati Sri Hardini (Nh Dini).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun