Oleh Bude Binda Jembatan yang sedang dibangun di atas Sungai Serayu di arah selatan wilayah Banjarnegara tepatnya Desa Sigaluh dan di utara wilayah Kabupaten Wonosobo di Desa Sempol Kecamatan Sukoharjo semalam ambruk atau runtuh. Runtuhnya baja besi jembatan dari arah selatan yang baru separuh dibangun ini akibat tiang beton yang ada di tengah Sungai Serayu hanyut diterjang banjir. Saksi yang mendengar jembatan runtuh mengatakan kejadian sekitar pukul 19.00 atau bakda Maghrib Senin 10 Desember 2012. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pekerja yang seharusnya lembur untuk menyelesaikan proyek berhenti bekerja karena semalam listrik mati. Rupanya listrik padam ini menjadi berkah bagi para pekerja sehingga mereka selamat dari musibah ambruknya jembatan. Jembatan ini dari arah selatan dibiayai APBD Kabupaten Banjarnegara sebesar satu milyar lima puluh delapan juta sekian ribu rupiah. Dimulai pada tanggal 16 Juli dan mastinya selesai tanggal 22 Desember. Namun pada tanggal 10 Desember 2 minggu menjelang tenggat waktu penyelesaian proyek jembatan setengah jadi ini justru runtuh. [caption id="attachment_224234" align="alignnone" width="1600" caption="Jembatan Serayu yang runtuh"][/caption] Dari arah utara jembatan dibangun dengan APBD Kabupaten Wonosobo. Konon masih pula dibiayai APBN. Nah pembangunan dari arah utara sudah lebih dulu selesai. Rencana setelah dari arah selatan selesai tinggal menyambung dengan besi baja ke arah utara dan kelarlah pembangunan jembatan. Namun ternyata alam berkehendak lain. Pembangunan jembatan ini telah lama menjadi wacana. Namun baru dapat terlaksana pada tahun ini. Dengan adanya jembatan permanen yang dapat dilewati kendaraan roda empat diharapkan transportasi kedua daerah antara wilayah utara Serayu dan selatan Serayu lebih lancar. Mengingat jembatan permanen yang dapat dilalui roda empat di barat yang terdekat di Singamerta dan di timur di Tunggara. Walau sama-sama wilayah Sigauh dan menghubungkan antara Sigaluh dengan Madukara yang di Singamerta sementara yang di Tunggara menghubungkan wilayah Sigaluh dengan Sukoharjo yang masuk wilayah Wonosobo. Jarak kedua jembatan ini kurang lebih 17 km.  Sementara jembatan lain memang ada beberapa namun merupakan jembatan gantung yang terbuat dari bambu dan kayu. Jembatan gantung ada di Sigaluh-Sempol, Brayut-Karanganyar, Prigi-Rogojati, Bandingan-Sukoharjo, Bojanegara-Timbang. Karena jaraknya yang jauh antar jembatan permanen maka dibangunlah jembatan Sigaluh-Sempol ini. Sayang di menjelang tenggat waktu penyelesaian justru runtuh diterjang banjir. Banyak warga yang datang berbondong-bondong untuk menyaksikan robohnya jembatan. Termasuk para pengguna lalu lintas yang menepi karena penasaran melihat keramaian di pinggir jembatan ikut berhenti dan menambah ramainya pinggir Sungai Serayu. Seakan-akan ada tempat wisata baru. Semoga runtuhnya jembatan yang belum jadi ini segera ditangani sehingga kalau pun terlambat selesainya molornya tidak terlalu lama. Masyarakat Banjarnegara dan Wonosobo telah sangat menunggu-nunggu selesainya pembangunan jembatan. Mereka ingin segera melewatinya karena akan memperdekat jarak, mengirit biaya, mempermudah silaturohmi, dan tentu saja ekonomi warga diharapkan akan meningkat. Semoga. NB: Foto menyusul. BUDE BINDA Banjarnegara, Selasa, 12 Desember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H