Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

JANGAN DIPIKIR!

8 Agustus 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kemarin bulikku pulang dari pelatihan di Solo. Aku ke rumah bulik dengan dua ponakan kembarku, ingin jumpa bulik yang 9 hari tak bersua. Setelah ngobrol tentang fasilitas hotel, berangkat naik travel, bis Van Dama untuk pulang yang pelan sekali jalannya, beliau bertanya padaku " Mbak Tia, kemarin ikut PLPG di Solo?". "Tidak Bulik, saya kan sudah lulus porto folio, kenapa?" " "Pak Bambang yang menyangka Mbak Tia PLPG".

Bulikku bercerita bahwa ada peserta PLPG yang dipulangkan, bahkan dimasukkan rumah sakit karena sangat tertekan hingga tidak dapat melanjutkan pelatihan. Nah  yang sempat menggangguku , mengapa Pak Bambang menyangka aku . Akukah orang yang disangka gagal PLPG karena tertekan?

Seperti kita ketahui guru yang sertifikasi ada dua jalur, jalur pertama porto folio. Guru yang ditugaskan untuk mengikuti portofolio diberi waktu 1-2 minggu untuk menyusun segala perlengkapan portofolio yang meliputi 10 aspek. Yang masih kuingat antara lain  pelatihan atau diklat yang pernah diikuti  , dibuktikan dengan sertifikat atau STTPl yang disusun . Ada juga 5 contoh Rencana Pembelajaran (RP atau RPP), 5 RPP dipilih yang terbaik dan orisil dibuat sendiri. Ada pula surat tugas atau SK yang menunjukkan kita pernah membimbing siswa dalam mengikuti lomba baik yang menang mau pun tidak menang. Jika menang dibuktikan dengan foto kopi piagam.

Demikianlah dari masing-masing aspek dinilai, jika nilai terkumpul 850 atau lebih berarti lulus porto folio jika kurang maka mengikuti PLPG (Pendidikan dan Llatihan Peningkatan kinerja Guru, kalau tidak salah). Alhamdulillah porto folio saya nilainya 865, yang berarti saya lulus , tak perlu mengikuti PLPG.

Teman-teman yang ikut PLPG memang bercerita kalau Diklat yang satu ini beda, dalam arti membuat peserta tertekan karena setelah acara pelatihan mereka diuji baik tertulis mau pun praktik mengajar. Bahkan ada rekan- rekan guru yang sampai mengulang  2 kali, alias mengikuti Diklat 3 kali, baru mereka lulus.

Setelah dinyatakan lulus baik porto folio mau pun PLPG baru kami mendapat undangan untuk menerima sertifikat pendidik dan sudah dianggap sebagi guru profesional serta berhak mendapat tunjangan sebesar satu kali gaji pokok.

Tunjangan sebesar satu kali gaji pokok tidaklah sebesar yang disangka . Mbak Sun sepupu saya pernah bertanya " Mbak Ti sudah sertifikasi , gajinya satu bulan 10 juta ya?". Wah kalau gaji saya 10 juta, sejahtera sekali saya, mungkin saya segera mendaftar kuliah S 2! Padahal gaji pokok saya  dua juta kurang. Jadi , tak sebesar 10 juta, meski pun Alhamdulillah cukuplah untuk hidup sederhana.

Nah kembali ke persangkaan teman bulikku, aku sempat sedih bukan karena disangka PLPG tapi karena disangka gagal PLPG karena sakit gara-gara tertekan. Namun aku segera menghibur diriku, yang jelas aku toh sudah lulus, aku juga baru mengikuti pelatihan tapi pelatihan guru pemandu program bermutu dan Alhamdulillah bisa mengikuti pelatihan dengan baik dan riang gembira sama sekali tak tertekan!

Aku hanya mengucap satu kata jika ingatan itu muncul, jangan dipikir! Seperti yang diajarkan teman saya Pak Waridi. Saya kembali tenang dan nyaman tak lagi terganggu dengan prasangka orang yang memang tak terbukti!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun