Di kantor jika istirahat tiba beberapa teman guru dan TU sibuk membuka-buka buku contoh produk sebuah MLM. Produk alat-alat rumah tangga terbuat dari plastik itu tak pernah menarit minatku. Lha bagaimana mau tertarik kalau teplok atau tempat makan plastik saja harganya ratusan ribu? Lebih baik beli di toko wadah bekal makan itu harganya hanya Rp14.000, dan barangnya sudah bagus.
Saya tidak tahu apa alasan mereka membeli barang-barang plastik dengan harga semahal itu. Bahkan sampai dibela-belain arisan sebulan Rp50.000, nanti dapatnya Rp500.000,00. Uang itu dibelanjakan produk-produk MLM itu, ya paling dapat berapa biji. Coba kalau dibelanjakan di toko bisa dapat peralatan plastik sejibun....Hanya mungkin tak dapat gengsinya. Mereka selalu bercerita dengan bangga barang-barang merek itu yang telah dimiliki. Anehnya saya tetap tak tertarik, bagiku mereka hanya sedikit sombong....
Apakah ini salah satu sifat konsumtif orang Indonsia? Suka beli barang mahal untuk pamer? Jangan-jangan Anda salah satu yang minded yang produk plastik mahal itu...
Cinta produk dalam negeri dan hidup sederhana hanya sekadar slogan manis saja.
BUDE BINDA
Banjarnegara, Senin 8 Agustus 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H