Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Energi Positif

12 Maret 2011   11:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:51 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya tadi siang seusai mengajar tidak segera pulang mengikuti acara motivasi dari motivator Mas Arif Rahutomo. Topiknya Hukum Kehidupan. Dibahas juga tentang energi positif dan energi negatif.

Hukum kehiudpan atau sunatullah misalnya walau kita sangat yakin bahwa  tidak ada gaya  gravitasi namun percaya atu tidak percaya hukum gravitasi tetap berlaku. Demikian juga hukum siapa menabur dia menuai. Artinya seseorang yang berbuat baik dia akan menuai kebaikan, sebaliknya seseornag yang berbuat keburukan dia akan memanen akibat perbuatan buruknya.

Energi positif atau perbuatan baik ini akan menghasilkan hasil yang baik untuk kita. Atau tabungan energi positif  akan cair menjadi hasil positif  sebaliknya energi buruk atau perbuatan jelek akan cair pula tabungan buruk kita menjadi kemalangan, kecelakaan atau ketidakberuntungan.

Dicontohkan Mas Arif sendiri mengalami  kecelakaan seminggu menjelang pernikahannya. Dia segera ingta barangkali punya  perbuatan buruk yang baru mendapat balasan. Intinya apa pun perbuatan kita , akan mendapat balasannya. Dari pada energi kita diboroskan untuk hal-hal negatif yang akan mendatangkan kesialan pada kita, maka lebih baik menyalurkan energi positif yang akan mendatangkan kebaikan.

Jika kita menolong seseorang orang lain lagi yang akan menolong kita di saat kita butuh pertolongan. Saya  suka bunga dan tanaman hias. Di halaman rumah banyak menanam. Ibu menasehati saya agar siapa saja yang minta bibit bunga/tanaman hias supaya diberi. Sehingga jika saya ingin bunga saya suatu saat meminta saya juga aka diberi. Nasehat ibu terbukti benar. Pernah sepulang saya MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di SMP 1 Karangkobar saya melihat tanaman  keladi yang indah, berwarna merah dengan bintik putih. Saya dan seorang teman sangat ingin bibitnya. Karena tidak kenal kami memberanikan diri mengetuk pintu rumah yang halamannya ada keladi hiasnya. Muncullah seraut wajah  kakek tua. "Pak maaf saya ingin minta bibit keladi hiasnya, boleh? " "Ya, sebentar", jawab si kakek. Dia masuk ke dalam rumah dan keluar lagi sambil mebawa parang untuk mencungkil bibit yang kami inginkan.

Itulah kehidupan, apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. Terima kasih pencerahannya Mas Arif Rahutomo. Satu jam bersamanya membawa manfaat positif bagi kami.

Banjarnegara,  Sabtu 12 Maret 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun