Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangkuk Kolak Pisang, dan Oseng Kangkung, Nikmat...!

6 Agustus 2011   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:02 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Bude Binda

Sabtu, bulan Ramadan hari keenam. Sudah nyaman-nyaman saja berpuasa. Hanya udaranya kian dingin mengigil. Setiap berangkat ke sekolah selain mengenakan baju dinas tak lupa di luarnya pakai jaket. Kalau tidak dinginnya brrrr....mengigit tulang.

Tidak bisa membayangkan seperti apa dinginnya Batur atau Dieng daerah paling tinggi di Banjarnegara bahkan Jawa Tengah. Memang bulan Juli-Agustus dengan musim kemarau seperti sekarang udara paling dingin dalam setahun.

Tak terasa hari beranjak siang, pulang dari sekolah, sholat dhuhur, tidur dan bangun pukul 14.00. Dengan malas aku bangun, bersiap ke dapur. Masak apa ya? Di kulkas masih ada tahu, tempe. Tadi pagi belanja kangkung dan cabe merah, rawit, juga tomat. Ya sudah kuputuskan untuk masak oseng kangkung, tahu dan tempe disayur santan, sambal tomat, dan tidak lupa membuat kolak pisang. Pisangnya petik di pekarangan belakang rumah, pisang kepok yang sudah ada beberapa buahnya menguning, masak di pohon.

Pertama kumasak, kolak  pisang. Sangat mudah membuatnya, menyiapkan air di panci, kompor dihidupkan apinya, pisang dikupas dan dipotong-potong. Pisang masukkan ke air di panci, tambahkan daun pandan dan sedikit kayu manis, sedikit garam, gula merah beberapa potong, sesendok makan gula pasir. Setelah air mendidih dna pisang empuk, masukkan santan, aduk-aduk. Setelah santan mendidih angkat kolak yang baunya hemm....wangi.

Selanjutnya tahu dan tempe dipotong serasi, cabe hijau dipotong serong. Bumbu yang dihaluskan tiga butir bawang merah, 4 siung bawang putih, merica, ketumbar, satu butir kemiri, seruas jari jahe dan sedikit kunyit. Bumbu diiris tiga butir bawang merah. Iris-iris juga kucai atau daun bawang. Siapkan wajan, tuangi minyak, setelah mendidih masukkan bawang merah iris. Sampai berbau harum, masukkan bumbu halus, ditambah ebi/udang rebon, daun salam, lengkuas dan serai. Jika sudah disangarai sampai keluar bau gurihnya masukkan tahu dan tempe tuangi sedikit air. Tambahkan garam dan gula merah. Aduk, masukkan cabe dan daun kucai. Setelah bumbu meresap tuang santan, aduk-aduk. Jika telah matang, matikan api. Siap dihidangkan, dimasukkan ke mangkuk.

Masih ada oseng kangkung. Mudah saja memasaknya, kangkung disiangi. Iris cabe hijau  dan cabe merah yang telah dicuci, satu potong tempe, dan tiga butir bawang merah serta 3 siung bawang putih. Daun kucai/bawang juga diris-iris, tambahkan satu tomat diiris.

Tuang minyak ke wajan, tunggu sampai mendidih, masukkan bawang merah iris, irisan bawang putih. Setelah berbau harum masukkan ebi/udang rebon, dan daun salam. Aduk, masukkan irisan tempe dan cabe. Aduk-aduk, kemudian masukkan kangkung yang telah disiangi. Tuang sedikit air, tambahkan garam dan gula merah. Aduk sebentar, jika bumbu telah tercampur angkat.

Nah, masakan untuk berbuka puasa telah siap. Sambil menanak nasi dan mendidihkan air, siapkan meja makan. Diberi taplak biar rapi, tidak lupa atasnya dilapisi plastik mika agar taplaknya tidak cepat kotor.

Semangkuk sayur tahu, sepiring oseng kangkung, ditambah sambal terasi, dan tahu sumedang goreng. Sebagai makanan pembukanya semangkuk kolak pisang.... Nasi pun matang, dimasukkan ke cething yang terbuat dari bambu. Tinggal menyiapkan piring dan sendok, juga gelas untuk air putih.

Hidangan siap. Alhamdulillah tak lama kemudian bedug Maghrib terdengar dari masjid. Nikmatnya berbuka puasa dengan minum kolak pisang. Seusia sholat Maghrib dan baca Al Quran, makan dengan nasi putih, oseng kangkung, sayur tahu dan sambal terasi.......Nikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun