Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Charles Dicken dengan Oliver Twist

12 Juni 2011   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:35 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh  Bude Binda

Tadi malam saya tiba-tiba ingin membuka lemari buku saya. Lemari buku yang acak-acakkan letak buku dan majalahnya karena saya lama tak sempat menatanya agar rapi. Yah alasannya sih biasa sibuk, kalau tidka sibuk ya malas lebih baik waktunya unutk membaca atau istirahat. Saya mengambil beberapa buku antologi puisi. Bosan baca buku puisi, saya ke rak lagi dan mengambil dua novel. Satu Jalan Menikung karya Umar Kayam dan satunya Oliver Twist karya Charles Dicken.

Dua-duanya pernah saya baca. Namun asyik jika membaca ulang walau tak lagi runtut hanya membaca memindai saja, kalau tertarik pada bagian tertentu saya baca agak banyak sesudah itu dibalik-balik lagi dipilih bagian yang menarik.

Selesai membolak-balik Jalan Menikung, saya baca lagi Oliver Twist. Kisah anak yatim piatu yang malang. Membaca Oliver Twist jadi teringat karya Hector Malot yang diterjemahkan menjadi Sendiri di Dunia. Remi tokoh sendiri di dunia juga diceritakan yatim piatu dan berpetualang sebelum akhirnya menemukan orang tua kandungnya dan hidup berkecukupan. Demikian  juga Oliver Twist mengalami hidup sengsara dan kelaparan di panti asuhan, bahkan sempat menggelandang di jalanan dengan tukang kutil atau pengutil.  Untunglah karena dituduh mencuri Oliver justru ditolong oleh orang yang menjadi saksi kalau Oliver tidak mencuri. Namun petualangan Oliver masih panjang sebelum akhirnya menemukan keluarganya, bibi dan kakak tirinya yang jahat. Belakangan Oliver juga mendapat warisan dari ayahnya yang telah meninggal dunia yang tadinya dikuasai oleh kakak tiri dan ibu tirinya.

Saya selalu suka membaca buku-buku pengarang dari manca negara, selain tertarik dengan ceritanya saya bisa belajar tentang kehidupan di negara lain.

Selain Oliver Twist saya juga membaca Tom Saywer yang kocak dan Hucblelery Finn sahabat Tom. Novel-novel karya Mark Twain ini memikat dan penuh dengan petualangan yang konyol serta sepanjang  cerita kita dibuat tertawa oleh kelucuan Tom dan kebodohan Huck.

Barang kali pengarang Indonesia yang bisa membuat cerita yang  penuh petualangan serta menarik adalah Andrea Hirata dengan Laskar Pelanginya.

Dulu semasa SD saya suka baca karya-karya Darto Singo ayahanda dari Anggun Cipta Sasmi penyanyi hebat itu. Penulis lain yang juga saya suka  Joko Lelono. Entah apakah karya mereka masih diterbitkan ulang.

Saya pikir pengarang-pengarang cerita anak yang menarik, penuh petualangan dan kreatif masih sangat ditunggu karyanya di Indonesia. Sesudah Laskar Pelangi rasanya belum ada lagi buku fenomenal yang membuat anak-anak Indonesia jadi suka membaca dan terinspirasi.

Semoga akan hadir  karya-karya pengarang Indonesia yang bisa sehebat Oliver Twist Charles Dicken,  Tom Saywer Mark Twain dan Laskar Pelangi Andrea Hirata.

BUDE BINDA

Banjarnegara, Minggu 12 Juni 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun