Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Air Susu Dibalas Air Tuba

2 Maret 2011   10:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marahkah Anda jika semua kebaikan Anda dibalas dengan keburukan?

Saya ya, bahkan sakit hati. Betapa sia-sianya semua perjuangan dalam berbuat baik balasannya menyakitkan. Sampai sekarang jika ada sesuatu yang mengingatkan saya perbuatan buruk teman-teman terhadap saya , saya msih ngamuk-ngamuk. Percuma sih , nggak mengubah keadaan, paling tidak saya puas bisa membuat orang-orang itu sedikit terintimidasi.

Kata sahabat saya SMA, saya orangnya punya sifat 2 P. Pesolek dan pendendam, lho! Pesolek sih tidak merugikan  saya dandannya juga tidak menor, sekadar berbedak dan pakai pemulas bibir alias lipstik. Nggak terlalu dandan juga sudah sering bikin orang grogi kok, apa lagi kalau  bersolek....ini saya sedang  ge er saja. Nah pendendamnya itu yang bahaya. Sayangnya ada saja yang tak tahu sifat saya, dan coba-coba menyakiti hati saya, hem....jangan tanya saya ngamuknya lama.....

Jadi teman-teman berhentilah berwatak air susu dibalas air tuba, kalau tidka bisa membalas pakai air susu ya pakai air teh lah sepet-sepet bermanfaat dan segar...kalau air tuba kan pahit dan bisa  keracunan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun