Imam Al-Ghazali mengatakan, “Hendaklah engkau tahu bahwa rezeki manusia itu telah dibagikan oleh Allah sebelum kita dilahirkan. Hal ini telah disebut secara jelas dalam Al-Kitab dan Hadis-hadis Rasulullah Bahkan, engkau pun tahu bahwa apa yang dibagikan-Nya tidak dapat diganti dan tidak pula diubah. Jika engkau menolak pembagian tersebut dan berharap agar diubah, maka berarti engkau mendekati kekufuran. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari pikiran semacam itu.”
Jika engkau mengetahui pembagian rezeki dari Allah itu benar adanya dan tidak mungkin berubah kerana suatu hal, lalu mengapa kita menghalalkan segala cara untuk mencari rezeki, hingga lupa halal dan haram? Bahkan, melupakan kewajiban untuk beribadah.
Gurunya Imam Al-Ghazali memberi nasihat, “Sesungguhnya apa yang ditakdirkan sebagai makanan yang engkau kunyah, maka tidak akan dikunyah oleh orang lain. Kerana itu, makanlah bagian rezekimu itu dengan mulia, janganlah engkau memakannya dengan hina.
[ Imam Al-Ghazali dalam Minhajul ‘Abidin ]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H