Mohon tunggu...
Jenal ArifinYusuf
Jenal ArifinYusuf Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang guru honorer di MTs dan MA Al-Barkah Mande Cianjur, selain menjadi seorang guru honorer saat ini saya sedang menempuh pendidikan S-1 di STAI Al-Azhary Cianjur pada program Studi Pendidikan Agama Islam. saat ini saya berada di semester 5.

Jika kamu ingin mengenal dunia maka membacalah, namun jika kamu ingin dikenal dunia maka menulislah .....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendekatan Orangtua terhadap Anak dalam Mengatasi Kecanduan Game Online

22 Januari 2022   11:20 Diperbarui: 22 Januari 2022   11:23 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Anak-anak zaman sekarang yang namanya smartphone atau gadjet bukanlah hal yang baru, anak-anak zaman sekarang sudah mengenal dan mampu mengoperasikan smartphone atau gadjet bahkan kepadaiannya dalam mengoperasikan smartphone atau gadjet ada yang melebihi orang tuanya.

Smartphone atau gadjet zaman sekarang sudah meluas keberadaanya, hampir dipastikan disetiap rumah memiliki smartphone atau gadjet dengan jumlah dan merk yang beragam. Keberadaan smartphone atau gadjet merupakan hal yang lumrah dan bahkan setiap smartphone atau gadjet itu tak lepas dari genggaman anak-anak zaman sekarang sampai smartphone atau gadjet orang tua pun tak lepas dari genggamannya.

Namun keberadaan meluasnya gadjet dikalangan anak-anak menimbulkan dampak negatif, hal ini dikarenakan anak lebih banyak waktunya dalam menggunakan smartphone atau gadjet bahkan tidak sedikit anak mengalami penurunan semangat dan penurunan prestasi dalam belajar. Ada juga anak yang lebih senang dengan bermain game online dari pada belajar.

Game online atau lebih dikenal dengan Online Games adalah sebuah permainan (games) yang dimainkan di dalam suatu jaringan (baik LAN maupun Internet), permaianan ini biasanya di mainkan secara bersamaan dengan pemain yang tidak terbatas banyaknya. Menurut Januar dan Turmudzi (2006:52) game online ialah sebagai game komputer yang dapat dimainkan oleh multi pemain melalui internet.

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, diantaraya dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), terlalu banyak/sering main game dapat mengganggu tumbuh kembang anak, diantaranya :

1. Masalah sosialisasi. karena lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan mesin (bukan manusia), maka anak bisa merasa canggung dan kurang nyaman ketika ada kesempatan untuk bergaul dengan temannya.

2. Masalah komunikasi. berkomunikasi bukan hanya sekedar berbicara dan mendengarkan saja, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang dalam bersosialisasi biasanya akan kesulitan melakukan hal ini.

3. Mengikis empati. Banyak anak yang menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah dapat memacu agresivitas anak .

4. Gangguan motorik. Karena seringnya menatap layar maka tubuh akan sering diam dan menjadi kurang aktif dalam bergerak hal ini dapat mengurangi ruang gerak anak untuk melatih kemampuan motoriknya.

5. Gangguan kesehatan. Terlalu sering menatap layar dalam waktu yang lama dapat menimbulkan sakit kepala, nyeri leher, gangguan penglihatan bahkan dapat mengganggu waktu tidur.

Selain hal-hal diatas anak juga akan mengalami  stress dan Bosan sehingga yang ada dalam pikirannya kedua hal tersebut hanya bisa diatasi hanya dengan bermain game. stress dan bosan merupakan faktor utama pemicu anak mengalami candu terhadap game online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun