Beberapa alat persenjataan, satuan-satuan wayang, semua gamenlan, arsip, dan juga naskah-baskah menjadi barang rampasan yang digemari oleh para perwira Inggris. Tidak dapat dibayangkan, keraton benar-benar carut marut.
Terlepas dari tema suram yang dipilih kraton Yogyakarta tahun ini, disalah-satu sudut ruang pamer ada 'penampakan' sosok putri berbaju janggan warna kuning emas, lengkap dengan senjata busur panah, pistol, dan  wedhung (senjata semacam belati atau golok kecil yang memiliki gagang pengait di salah satu sisi sarungnya).
Ini adalah rekonstruksi prajurit putri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang benama bregada LANGEN KUSUMA. Korps prajurit ini terdiri dari putri-putri bangsawan yang mahir menembakkan pistol sembari menunggang kuda, dan memanah (jemparingan).
Tercatat : Ratu Ageng, permaisuri Sri Sultang Hamengku Buwono ke-1 adalah komandan pertama bregada Langen Kusuma di awal pemerintahan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Pada 20 Juni 1812, salah satu prajurit Langen Kusuma mampu mengalahkan Lettu Hector Maclean, dari Resimen Infanteri Inggris, saat letnan Skotlandia itu hendak menculiknya sebagai rampasan perang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H