Jemparingan Mataram, atau jemparingan MataraMANÂ (sering disingkat 'jemparingan' saja), adalah permainan panahan-tradisional yang berasal dari Kraton Yogyakarta.Â
Secara Umum terbagi menjadi 2 jenis : jemparingan horisontal (gaya lama) - dan jemparingan (busur) miring atau diagonal (gaya baru/modern).
A.  JEMPARINGAN MATARAMAN gagrag Kraton Jogja [busur horisontal]
Memanah atau men-jemparing dengan busur dipegang secara horisontal adalah CIRI panahan yang dimulai di era Mataram Islam - oleh Sultan Agung.Â
Selain mengajarkan para pengikutnya memanah secara horisontal, Beliau juga mencipta tari-tarian klasik kraton, DAN ... semua adegan memanah dilakukan dg memegang busur secara horisontal.Â
Ada CATATAN PENTING yang dibuat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ke-1, yang berhubungan dengan Jemparingan Mataraman gagrag (atau : gaya) LAMA ini :Â
JEMPARINGAN MATARAMAN gaya LAMAÂ ini diajarkan, atau menjadi salahsatu mata pelajaran di Sekolah TAMANAN (1957 M) bukan lagi untuk sarana berperang, berburu, atau membela-diri seperti di era sebelumnya, melainkan untuk sarana character building pembentukan WATAK KSATRIA MATARAM
B.  JEMPARINGAN MATARAMAN gagrag Modern [busur miring]
Jemparingan Mataraman gaya BARU / modern ini baru mulai ada di era Sri Sultan HB ke-IX dan Sri Paduka Pakualam ke-VIII.
Jemparingan dengan memegang busur secara vertikal maupun (sekarang) diagonal / miring DAN diincar menggunakan mata ini merupakan GABUNGAN panahan modern (standarbow) & jemparingan Mataraman gaya lama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!