Mohon tunggu...
J. J. Malik Luan
J. J. Malik Luan Mohon Tunggu... -

Lahir di Kota Kupang Ibu Kota Prop. NTT pada tgl 13 Juni 1967, sbg Putra Timor dgn backround adat atau budaya Belu dan Rote, saya menganut kepercayaan Kristen Katolik. Realistis, bersahaja dan sgt menghargai orang lain sebagai sesama ciptaan Tuhan Yang Kuasa. Aktivitas sekarang sebagai Konsultan dan Pemerhati Pendidikan/Sosbud dan Pendidik di salah satu PTS di NTT.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

KPK Vs PKS, Rakyat Dibuat Bingung Lagi

13 Mei 2013   03:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:40 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panasnya berita tentang KPK dan PKS beberapa hari ini terkait "Kasus Kuota Impor Daging Sapi" oleh mantan Presiden PKS dan kerabatnya "AF", menambah panjang daftar konflik antar lembaga negara maupun lainnya. Di mana sebelumnya ada KPK Vs POLRI, KPK Vs DPR, dan yang masih panas juga di telinga dan pandangan kita, adalah antara Kejaksaan dan Polri (Polda Jabar) soal penangkapan/penahanan “SD”. Dari masalah ini paling tidak ada beberapa pesan atau pertanyaan yang dapat ditangkap/dipertanyakan oleh kita, sebagai masyarakat umum atau rakyat pemilik kedaulatan negara ini, antara lain, adalah 1) bagaimana sih... sistem hukum negara kita yang benar, terutama dalam tugas dan fungsi lembaga2 hukum negara kita, penafsiran dan implementasi hukum oleh para lembaga/penegak hukum. Yang dalam praktek kesehariannya cukup membingungkan tidak saja bagi masyarakat awam tapi juga bagi akademisi, praktisi atau pakar hukum; dan 2) dimanakah sikap yang tegas dari Presiden terhadap semuanya itu, baik dalam kapasitasnya sebagai Kepala Pemerintahan maupun (apalagi) Kepala Negara. Sehingga dalam pemikiran sederhana saja kita dapat berpikir, bahwa bagaimana kalau setiap saat di negara kita yang tercinta ini terdapat konflik antara lembaga negara/pemerintah, banyaknya masalah yang juga ditimbulkan oleh tidak saja kader2 Parpol secara individual akan tetapi juga dapat dikatakan secara "kelembagaan" yang semestinya sebagai wadah penyalur aspirasi dan pendidikan politik rakyat, dan juga ditambah dengan tidak adanya "sikap tegas" Presiden dalam kapasitas/statusnya seperti tsb di atas terhadap semua permasalahan tersebut, maka jangan berharap banyak pemerintah saat ini dapat membawa negara dan rakyatnya untuk dapat hidup secara adil dan sejahtera. Oleh karena itu sebagai rakyat jelata, hidup mandiri dan jauhkan diri dari berbagai bentuk pelanggaran atau perbuatan melawan hukum sekecil apapun merupakan cara atau pilihan hidup yang baik dalam berusaha dan menikmati kehidupan di alam Indonesia yang kaya raya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun