Dalam malam kelam, jendela waktu terbuka,
Pintu menuju masa lalu, terpampang tanpa cela.
Dalam getaran detik, kilas balik menyala,
Sejarah terukir, tak terelakkan, tak tergoda.
Pintu menuju hari kemarin, tak kenal ampun,
Cerminan kenangan, sejelas mata air yang memancar.
Lihatlah, jangan berpaling, jangan ragu,
Realita tak tersembunyi, di balik tirai masa.
Dalam jendela waktu, kenangan berbicara,
Dengan suara tegas, tak pernah terhenti.
Kisah-kisah berlalu, mewarnai layar pikiran,
Cetak biru hidup, takkan luntur oleh waktu.
Dalam serpihan masa lalu, pahit dan manis terpadu,
Sebuah lukisan hitam putih, penuh dengan riak abu-abu.
Tetap tegaslah, melangkah maju tanpa keraguan,
Jendela waktu, pemandangan kini dan yang akan datang.
Waktu tak memihak, tak bersimpati,
Namun, jendela ini mengajarkan kita arti hidup.
Tegas, menghadapi kisah-kisah yang tergores,
Bukan untuk dilupakan, tapi untuk diteruskan.
Jangan ragu, jangan terperangkap dalam nostalgia,
Jendela waktu membawa kita pada perjalanan.
Dengan tegas kita berdiri, di ambang sejarah,
Menatap masa depan, melalui jendela waktu yang terbuka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI