Mohon tunggu...
Jemmy Hadzlan Rakapalwa
Jemmy Hadzlan Rakapalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Seseorang mahasiswa, memiliki ketertarikan terhadap teknologi dan hal-hal baru. Berusaha memberikan informasi untuk mempermudah dan membantu kehidupan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Terapung di Awan

10 Oktober 2023   13:50 Diperbarui: 10 Oktober 2023   14:31 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh DALL*E dari OpenAi

Di tengah langit biru, terhampar sebuah kota ajaib yang melayang di atas awan putih. Kota ini dikenal sebagai Aetherburg, tempat di mana kehidupan dijalankan oleh hukum-hukum magis yang tidak dapat dijelaskan oleh logika manusia biasa. Penduduknya, para Aetherians, hidup dalam harmoni dengan unsur-unsur gaib yang menyelubungi kota terapung mereka.

Pusat kota ini adalah Castle Celestia, sebuah istana megah yang terbuat dari batu kristal yang bersinar. Di dalam istana, hidup seorang Raja Aetherian yang bijaksana, Raja Etherion, yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan esensi langit. Salah satu keajaiban yang paling menakjubkan di Aetherburg adalah teras puncak Castle Celestia, tempat di mana para pemimpin dan penduduk kota berkumpul setiap bulan purnama untuk merayakan hubungan mereka dengan langit.

Salah satu penduduk Aetherburg yang paling menonjol adalah seorang gadis muda bernama Aria Skysong. Aria memiliki rambut perak yang panjang dan mata biru langit yang bersinar. Ia memiliki kemampuan khusus untuk berkomunikasi dengan angin dan awan, sebuah bakat yang sangat langka bahkan di antara para Aetherians.

Suatu hari, Aria mendengar bisikan angin yang tidak biasa saat sedang berada di teras puncak Castle Celestia. Angin itu membawa pesan tentang kegelapan yang akan datang, kegelapan yang dapat mengancam eksistensi Aetherburg. Aria, yang penuh dengan keingintahuan dan tekad, memutuskan untuk memulai perjalanan di luar kota terapungnya untuk mencari jawaban.

Dia memulai perjalanannya dengan menaiki kapal awan, kendaraan khas Aetherburg yang terbuat dari bahan-bahan magis yang hanya dapat ditemukan di langit. Kapal itu membawanya melintasi lapisan awan yang lembut dan berwarna-warni, membuka pandangan ke dunia di bawahnya yang penuh dengan keindahan yang belum pernah dilihatnya sebelumnya.

Aria tiba di Cloudhaven, sebuah kota awan yang tersembunyi di antara kabut tebal. Di sana, dia bertemu dengan seorang penyihir tua yang tinggal di sebuah rumah terapung di atas awan. Penyihir itu, yang dikenal sebagai Mistralis, memiliki pengetahuan tentang kekuatan kuno yang dapat membantu Aria melawan kegelapan yang akan datang.

"Untuk menghadapi kegelapan, kamu harus membangkitkan kekuatan esensi langit yang terpendam di dalam dirimu," kata Mistralis dengan suaranya yang tenang namun penuh kebijaksanaan.

Mistralis memulai pelatihan khusus untuk Aria, mengajarkannya tentang kekuatan angin, mengendalikan awan, dan berkomunikasi dengan esensi langit. Aria menyadari bahwa dia adalah bagian dari ramalan kuno yang menyebutkan tentang seorang pahlawan yang akan muncul untuk melawan kegelapan dan menyelamatkan Aetherburg.

Selama perjalanannya, Aria bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki kemampuan magis yang unik. Ada Zephyr, seorang pemuda dengan kekuatan mengendalikan badai, dan Seraphina, seorang penyembuh dengan kemampuan menyembuhkan melalui sinar matahari. Bersama-sama, mereka membentuk tim pahlawan yang tidak biasa yang bertekad untuk menghadapi kegelapan yang mengancam Aetherburg.

Pertarungan antara kekuatan kegelapan dan cahaya pun dimulai. Mereka melintasi padang pasir awan yang panjang dan hutan awan yang lebat, menghadapi berbagai rintangan yang dihadirkan oleh kekuatan jahat yang mencoba menguasai Aetherburg. Dalam perjalanan mereka, Aria semakin memahami hubungannya dengan langit dan bagaimana kekuatan esensi langit dapat digunakan untuk melawan kegelapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun